Lihat ke Halaman Asli

Tetirah Kalam

Lelaki biasa saja.

Puisi: Pesuling

Diperbarui: 12 Juli 2016   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang pesuling | Karya: Yaqub Elka | yaqubelka-painter.blogspot.co.id

Seorang ibu dengan anaknya
datang pada sang pesuling
sulingkan kami tentang sejati
dan artikanlah setiap nada
maka sulingpun ditiupnya 

Setiap anak membawa sulingnya sendiri
maka ajarlah cara meniup suling pada mereka
tapi tahan bibirmu dari meniup suling anakmu 

Engkau ajarlah nyanyikan lagu
mereka akan dengarkan lagumu
dan meniup lagu mereka sendiri 

Kau perdengar setiap suara alam
biarkan suling coba tirukan
tapi wantikan anakmu selalu
melulu wujudkan wajah sendiri 

Sebab anugerah Sang Pesuling Agung
setiap kita ditaruh melodi sendiri
dalam bersama melantunkan harmoni

Kiranya manusia mengerti
setiap kita digetar hembusan ilahi
maka sejatinya tiupan adalah cinta
jangan perdengar yang lain suara

Alunan suling mewajah pesuling
simphoni suling menyusun wajahNya
maka yang mendengar memandang Dia
mendengar wahyu dalam jiwanya

Hai anakku,
dalam bimbingan
biarkan buluhmu terluka
seperti luka Pesuling Agung
yang sekalipun diluka
empat puluh kurang satu
sekalipun dilubang
oleh kejamnya paku
namun dari luka buluhnya
dari lobang yang tak ditutupinya
nada dan simphoni cinta
terdengar dan mewahyu semesta

Sang pesuling pulang ke dalam kabut
ibu dan anak tak putus mendengar
sebab kabut tiada sembunyi suara
malah di bening embun dititipnya

 

Jkt.9-11 juli 16

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline