Lihat ke Halaman Asli

Teti Nurbaeti

Mahasiswa

Bermodal Bahan Sederhana, Ini Dia Tips Meningkatkan Literasi Siswa dari Mahasiswa KKN Tematik 2022

Diperbarui: 16 Agustus 2022   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Momentum KKN menjadi kesempatan untuk mendapatkan ilmu baru dan menyalurkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan. Permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat menjadi sasaran  program kerja mahasiswa  KKN. 

Literasi di Sekolah Dasar merupakan salah satu permasalahan yang ditemukan pada saat KKN Tematik. Setelah Pandemi Covid-19 penurunan semangat literasi siswa menjadi sangat tinggi. Hal ini diketahui setelah dilakukan pendataan siswa yang belum bisa membaca.

Permasalahan literasi ini terjadi setelah sebelumnya siswa belajar dari rumah dan mengalami berbagai kendala seperti gangguan sinyal, dan hal tersebut menyebabkan pembelajaran menjadi tidak optimal. 

Beberapa siswa juga ditemukan lebih sering bermain gadget dari pada belajar. Permasalahan ini tentunya harus segera diatasi dengan cepat. Mengingat saat ini pembelajaran sudah mulai dilaksankan secara luring. Dan siswa harus sudah mulai membiasakan diri untuk tidak bergantung  pada gadget. 

Mahasiswa KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat  berbasis SDG's Desa dan MBKM UPI Mengirimkan mahasiswa ke setiap Desa untuk melakukan pengabdian kepada Masyarakat, dengan sasaran yang berbeda-beda, diantaranya masyarakat Desa, dan lembaga pendidikan atau anak-anak di sekolah. 

Pada kali ini Mahasiswa KKN melakukan beberapa kegiatan. Setelah melalui berbagai macam aktivitas,  akhirnya  sampai  pada penyelesaian masalah. 

Berikut ini tips yang diberikan mahasiswa dalam rangka meningkatkan literasi  siswa Sekolah Dasar.

  • Lingkungan perpustakaan yang indah, rapih dan bersih. Sebelum pandemi  perpustakaan masih sering dikunjungi oleh siswa, namun setelah pandemi perpustakaan sepi dengan pengunjung. Hal pertama yang harus  dilakukan setelah pandemi covid-19 adalah membersihkan perpustakaan. 

  • Setelah sekian lama pembelajaran dilaksanakan secara daring, ruang perpustakaan dan ruang kelas menjadi tidak  terawat dan buku-buku dipenuhi  debu. 

  • Selain membersihkan ruang perpustakaan, mendesain  perpustakaan menjadi indah dipandang oleh anak-anak juga sangat diperlukan, sehinggga akhirnya menarik anak-anak untuk datang.

  • Melengkapi  koleksi buku-buku. Setelah anak-anak datang ke perpustakaan hal pertama yang mereka  lakukan adalah mencari  buku-buku  yang disukainya. Ketika mereka  sudah bertanya tentang satu buku,  maka segera list buku apa  yang mereka  inginkan dan usahakan untuk menyediakan buku-bukunya. 

  • Hal tersebut dapat membuat anak-anak kembali ke  perpustakaan. Dan mereka pasti menyambut buku-buku tersebut dengan sangat bersemangat. Ketika  mereka sudah  mulai sering berkunjung berikan juga informasi tentang buku-buku lain yang tidak kalah seru untuk anak baca. 

  • Di sini perlu ada strategi untuk membuat anak tidak bosan dengan buku yang disukainya, sehingga nanti anak-anak tidak hanya datang selama berminggu-minggu saja namun berkelanjutan.

  • Melengkapi Fasilitas. Fasilitas yang mendukung seperti puzzle  huruf , angka dan permainan lainnya yang mampu  mengasah otak anak-anak, sebaiknya diperbanyak untuk para siswa  kelas rendah yang berkunjung ke perpustakaan, karena beberapa siswa kelas rendah yang datang ke perpustakaan pada awalnya melihat beberapa barang yang menarik perhatian  mereka. 

  • Dan jangan lupa untuk mengedukasi anak-anak terlebih dahulu, supaya anak-anak bisa menjaga baik-baik fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan.

  • Memberikan tugas yang membuat siswa ke perpustakaan. Ketika guru mengajak siswa mengunjungi  perpustakaan dan meminta mereka menganalisis isi dari sebuah buku bacaan, mereka akan dengan senang  hati mencari jenis buku yang di arahkan oleh guru, karena mereka bersama teman-temannya, siswa akan merasa senang melakukan sesuatu jika mereka mempunyai teman. 

  • Maka dari itu dukungan guru juga sangat dibutuhkan disini. Kadang ada siswa yang sering datang ke perpus atas kemauan sendiri dan ada juga yang baru akan datang setelah diminta oleh guru untuk mengerjakan tugas dengan sumber bukunya diperpustakaan. 

  • Dalam hal ini siswa tidak akan langsung gemar membaca hanya karena satu kali diberikan tugas ke perpustakaan, perlu ada pembiasaan selama beberapa minggu kemudian biarkan siswa datang atas kemuan sendiri.

  • Membuat Inovasi. Sebuah pembaharuan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dari peran perpustakaan dan juga untuk meningkatkan literasi siswa. 

  • Dengan inovasi yang menarik siswa akan semakin terpacu untuk lebih banyak lagi membaca buku dan sebaiknya sebuah inovasi dapat memberikan dampak berkelanjutan untuk siswa. 

  • Salah satu media yang bisa digunakan oleh siswa adalah box harapan literasi. Box ini berbahan dasar kardus yang dihias dengan kertas kado kemudian diberi keterangan Box harapan literasi di depan kardusnya, dan di belakangnya diberi keterangan untuk  syarat-syarat menggunakan box harapan literasi ini. 

  • Salah satu syarat menggunakan nya yaitu dengan membaca minimal 15 buku dalam  seminggu. Buku yang dibaca harus sampai selesai, untuk judul di bebaskan. 

  • Jadi anak bisa membaca buku yang beragam. Dan pastinya harapan anak-anak dibatasi pada makanan dan minuman. Dan nanti untuk anak-anak yang sudah membaca buku di persilahkan untuk menuliskan harapan dan namanya kemudian memasukannya ke dalam Box harapan literasi.Cara kerja Box harapan literasi yaitu dengan menggoyang-goyangkan Box nya sampai keluar satu harapan dan namanya. Dan untuk jumlah harapan yang akan dikabulkan sebenarnya kembali lagi ke setiap individu yang akan memberikan makanan atau minumannya. 

  • Dan untuk mengapresiasi usaha siswa jangan lupa  untuk memberikan reward kecil-kecilan pada semua anak yang sudah berprogres. Anak-anak terlihat sangat menyukai Box harapan literasi itu. Mereka langsung menulis harapan nya dan mulai membaca buku. Terima kasih anak-anak karena kalian telah mau berproses bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline