Lihat ke Halaman Asli

Bangun Sepertiga Malam Demi Kompasiana Blogshop di Bandung

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

TELKOMSEL Kompasiana Blogshop singgah ke Bandung, Minggu (18/12). Tos daftar teu acan? (Sudah mendaftar belum). Demikian pesan singkat yang saya terima dari sesama kompasianer, Anep Paoji. Beliau ini teman di Tasikmalaya, yang aktif berselancar di dunia maya. Dia aktif menulis blog setelah mengundurkan diri dari profesi wartawan. Sementara profesi pengganti setelah lepas dari kuli tinta beralih sebagai pengusaha "laundry". Bagi saya yang tinggal di daerah, pelatihan menulis blog seperti yang rutin dilaksanakan Kompasiana sangat jarang ada. Sampai sekarang, sejak era komunikasi 2.0 berkembang di dunia, belum pernah ada even yang bertemakan blog. Termasuk di dalamnya teknik cara membuat dan menulis blog. Mungkin kata blog sendiri masih terdengar asing bagi mayoritas masyarakat di Kota Resik. Hanya kalangan anak muda yang masih menyandang status pelajar dan mahasiswa, fasih dengan istilah terbilang baru ini. Jadi, bagi saya, setiap Kompasiana menggelar even Telkomsel Blogshop merupakan kesempatan emas untuk belajar mengenal lebih dalam tentang "citizen journalism". Mereka yang tinggal di Jakarta, Malang, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Makassar, Denpasar dan Bandung sungguh beruntung karena selama tahun 2011 pelatihan menulis blog singgah di kota masing-masing. Sementara bagi saya yang tinggal di Tasikmalaya hanya bisa bermimpi, kapan bisa mengikuti acara pelatihan penulisan terkeren yang pernah ada saat ini. Saya pernah mendaftar sebagai peserta Telkomsel Kompasiana Blogshop yang akan berlangsung di Yogyakarta dan Denpasar. Akan tetapi, karena suatu hal tak pernah terwujud. Ada saja halangan yang datang, mulai dari beban pekerjaan, tak punya ongkos dan akomodasi (klise), hingga sakit. Ketika tahu, Telkomsel Kompasiana Blogshop 2011 akan berakhir di Kota Kembang, saya langsung berpikiran "last event" di tahun ini wajib ikut. Bandung daerah paling dekat dengan Tasikmalaya yang menjadi tempat pelatihan penulisan blog. Paling realistis hadir karena hanya berjarak 130 kilometer atau dapat ditempuh dengan perjalanan darat hanya sekitar tiga jam. *** Saya terbangun sekitar pukul 3.00, Minggu (18/12). Lantas langsung mandi, lalu melaksanakan salat malam. Tak berapa lama kemudian azan subuh berkumandang. Ketika orang-orang masih tidur nyenyak. Bermimpi. Sebagian ada yang sudah harus beraktivitas dapur menyiapkan sarapan, berolah raga pagi, hingga pergi ke pasar. Saya sudah bergerak. Menempuh perjalanan darat ratusan kilometer menggunakan Bus Budiman bersiap melancong ke ibu kota Priangan.  Bus yang mengangkut saya berangkat pukul 6.00. Green Cafe and Resto di Jalan Diponegoro No. 26 Bandung menjadi destinasi awal pekan ini. Lokasi kuliner yang berada persis di depan Museum Geologi ini menjadi lokasi terakhir "Telkomsel Kompasiana Blogshop 2011". "Bandung I'm Coming". Saya sampai di Bandung pukul 9.30. Menemukan Green Cafe selepas Terminal Cicaheum tak begitu sulit. Tinggal naik angkot Jurusan Ledeng-Cicaheum turun di depan pintu gerbang. Kesan pertama menyambangi kafe ini begitu tertata dari sisi desain interior, suasana ramah lingkungan langsung terasa. Saya pun betah dengan suasana "hijau" serta pelayanan petugas yang ramah. Sudah ada puluhan kompasianer yang datang dari dalam dan luar kota sebagai peserta. Saya pun bisa berkenalan dan bersua langsung alias kopi darat dengan Bang Dwiki dari Jakarta, Dudi Rustandi dari Bandung, Gedah Gantini dari Tasikmalaya, Okti Li dari Cianjur, Sutan Pangeran dari Yogyakarta, dan lain-lain. Tepat pukul 10.00. Gong acara pun dimulai panitia. Nurulloh, dari Kompas.com yang menjadi pembicara pertama menjelaskan kepada peserta seputar "citizen journalism" dan perbedaan media mainstream dengan media warga. Dari mulai sejarah jurnalistik, teknik penulisan, hingga tren citizen jurnalism dibahas pria muda berkacamata itu dengan tuntas. Setelah memaparkan teknik penulisan blog. Giliran berbagi pengalaman antara kompasiner dan pemateri. Okti Li, Kompasianer dari Cianjur berbagi pengalaman seputar tulisan laporkan penarikan Indomie di Taiwan yang sempat menghebohkan media massa setanah air. Perempuan berkerudung itu tak menyangka jika "post"-nya di Kompasiana bisa mengguncang publik Indonesia. Padahal, ia niat menulis itu iseng. "Menulisnya saja sambil tidur-tiduran. Setelah mendapatkan laporan dari seorang teman," ujarnya. Sementara sesi "Kiat Menulis di Blog" yang dipandu admin Kompasiana: Iskandar Zulkarnaen tergolong yang paling ditunggu peserta siang itu. Setelah pemateri Kang Pepih Nugraha berhalangan hadir karena sesuatu hal. Isjet -sapaan akrabnya- menjelaskan seputar gaya penulisan seseorang. Siang itu ia mengenalkan contoh tulisan karya Raditya Dika yang memiliki ciri khas. Dari mulai isi yang terkesan kocak dan pemilihan kata yang khas anak muda. Pria lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu langsung menanyakan kepada peserta. Apakah menulis itu sulit? Isjet sempat kaget. Karena mayoritas peserta mengatakan gampang. Hanya dua orang yang mengatakan sulit. "Jadi, saya salah berdiri di sini. Seharusnya saya mengajari kedua orang yang mengatakan sulit tadi," ujarnya menegaskan. Paparan dari Bang Isjet siang itu mampu memberi pencerahan kepada para peserta. Segudang ilmu berusaha diserap peserta agar teraplikasikan dalam kegiatan menulis sehari-hari. Gedah Gantini, Kompasianer yang baru bergabung kurang dari sebulan mengaku, puas dan sangat bermanfaat. Dia jadi tahu teknik cara penulisan yang benar di blog serta sejarah "citizen journalism" Matahari Kota Bandung siang itu bersinar tak terlalu panas, sangat bersahabat dengan kompasianer yang antusias mengikuti pelatihan. Perlahan udara di angkasa beranjak mendung. Suhu dingin menyelimuti. Satu-persatu peserta beranjank pulang ke rumah masing-masing. Sementara saya harus bergegas menuju Terminal Cicaheum memburu Bus Budiman yang menuju ke kampung halaman. Semoga pelatihan menulis blog ini bisa terus berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang. Jika saya boleh mengusulkan jangan hanya sebatas kota besar saja, harus mengakar ke daerah. Terima kasih Telkomsel, Kompasiana, Green Cafe, dan Bandung yang sudah menyambut peserta dengan senang hati.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline