Dunia tua ini sepertinya sudah tidak mampu menopang ajaran
Kebenaran yang selalu diagungkan hanya tersemat di lidah
Tidak disertai kekuatan jasmani untuk menjalankan
Berjalan sejajar tapi bertolak belakang
Dunia ini banyak dihuni badut, kini
Orang telanjang orang bertopeng orang busuk dan orang gila menjadi pengisi
Tidak hanya karena takdir saja yang membentuknya
Tapi cetakan iman, kadar berat keserakahan, kurangnya timbangan pengetahuan dan faktor x menambah daftar lahirnya.
Dunia ini sesenggukan pilu, meratapi nasib penghuninya.
Ego dan nafsu sudah membantu memutar balikan segala isi yang ada
Pada orang yang telanjang, pada orang yang bertopeng, juga orang busuk dan orang gila dunia berdoa
Oh alam... maafkanlah dan kasihani
Dunia dengan kerentaannya mengintip di balik pagi.
Ia mengerti masih ada sejumput semangat yang diantarkan mentari dan harapan
Kepada yang memilih tidak makan tetapi memenuhi kepalanya dengan segudang rapalan
Orang-orang telanjang tanpa sehelai benang berebutan mengumpulkan serpihan pengetahuan yang berceceran
Kepada orang yang menggenggam kosong, dilantunkan harapan
Kepad orang busuk ditaburkan wewangian
Kepada orang gila ditiupkan kesadaran
Semesta bernazar rata untuk kesadaran penghuni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H