[caption id="attachment_414740" align="aligncenter" width="300" caption="Heni di antara anak-anak petani cerdas #AnakPetaniCerdas Desa Jampang, Bogor (Semua foto dok. pribadi)"][/caption]
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memutus mata rantai kemiskinan. Dan saya telah membuktikan itu!” Demikian ucap Heni Sri Sundani (28) saat diwawancarai di rumahnya di kawasan Perumahan Talaga Kahuripan, Kabupaten Bogor.
Bangga sekaligus terharu, masih ada perempuan muda super yang memiliki semangat full power. Heni merupakan inisiator gerakan #anakpetanicerdas yang telah berjalan di 5 kampung pra-sejahtera berlokasi di Desa Jampang, Kabupaten Bogor. Bersama Aditia Ginantaka, suaminya yang sama-sama mempunya kepedulian dan mimpi sama tentang desa dan pendidikan, Heni membuat sebuah komunitas yang bernama AgroEdu Jampang Community. Komunitas yang mewadahi para petani dan keluarganya.
[caption id="attachment_414741" align="aligncenter" width="300" caption="Heni Sri Sundani Mantan Buruh Penggerak Komunitas Desa"]
[/caption]
Di komunitas ini Heni kelahiran Ciamis, 2 Mei 1987 memberdayakan para petani dan keluarganya. Ada kesepakatan bersama antara pihak Heni dan komunitas, yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Seperti hal yang mengatur berapa besar para petani mendapatkan masukan jika ada pengunjung yang datang, pemasaran oleh-oleh dan produk souvenir dari petani, termasuk upaya Heni membantu memberdayakan keluarga petani dalam bentuk pendidikan luar sekolah secara gratis.
[caption id="attachment_364288" align="aligncenter" width="630" caption="Berbagai program Heni untuk desa pra sejahtera"]
[/caption]
Ide membuat wisata pendidikan pertanian ini berawal ketika Heni menjenguk orang yang bekerja di rumahnya. Saat itulah Heni mendapati kenyataan, kondisi warga dan kampung dimana orang yang membantunya mencuci dan setrika berasal itu sangatlah miskin dan memprihatinkan. Mereka hidup dalam kondisi tidak layak. Padahal di kampung itu ada banyak potensi pertanian yang bisa dikembangkan. Muncullah ide untuk membuat wisata pendidikan pertanian.
Heni ingin membuka mindset para petani, melalui interaksi dengan para pengunjung dan membagikan ilmu pertanian, mereka akan tahu bahwa ilmu itu berharga. Harapannya, mereka mau menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Kunjungan demi kunjungan telah membuat banyak perubahan bagi warga kampung. Bahkan beberapa mahasiswa datang ke AgroEdu Jampang untuk magang.
Heni berpikir pemberdayaan petani tak bisa berhenti pada kepala keluarganya saja. Setelah berdiskusi dengan suami, bagaimana cara memberdayakan ibu-ibu petani dan anak-anaknya. Jadilah Heni dan suami mendesain komunitas untuk para petani dan keluarganya dengan berbagai program yang mencakup: Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan Sosial.
[caption id="attachment_364259" align="aligncenter" width="300" caption="Keseharian anak-anak Desa Jampang"]
[/caption]
Kini komunitas AgroEdu Jampang memiliki sepuluh destinasi wisata dan semuanya telah dikenal luas. Mulai dari Hidroponik; Budidaya tanaman organik dan holtikultura Kahuripan; Ikan Hias Kampung Jampang; Ikan Lele Bioflok Kampung Pondok; Ikan Hias dan Konsumsi Kahuripan; Wisata Saba Desa (ternak kambing) Kampung Sasak; Sapi Perah Jampang Farm; Homestay dan Budidaya Ikan Danau Kampung Lengkong Barang; Budidaya Jamur Tiram Kampung Jampang; dan Wisata Odong-odong Kahuripan.
Banyak sekali program yang telah dilakukan Heni dengan Komunitas Jampangnya itu. Dalam bidang pendidikan, Heni membuat gerakan #anakpetanicerdas. Awalnya mereka semua adalah anak-anak petani. Seiring berjalannya waktu anak didik semakin banyak. Tidak lagi hanya anak-anak petani, tapi anak pembantu rumah tangga, anak tukang ojek, anak-anak yatim, pemulung dan siapa saja mereka yang tak mampu dan ingin mendapatkan pendidikan gratis.
[caption id="attachment_364261" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama #anakpetanicerdas binaan Heni. Pendidikan dan informasi diharapkan bisa merubah nasib mereka, seperti nasib yang dialami Heni."]
[/caption]
Awalnya Heni hanya “mengasuh” beberapa anak petani saja. Di Kampung Sasak sekitar 15 orang dan di Kampung Jampang sekitar 50 orang. Kini anak didiknya telah meluas mencapai 5 kampung dengan jumlah anak mencapai 500 orang. Bukan hanya membina anak-anak kampung, Heni juga membina sebuah pesantren di Cigombong. Sebagian besar santrinya adalah anak-anak buruh tani miskin, dan Heni bersama relawan membinanya supaya mereka menjadi harapan keluarganya untuk memutus mata rantai kemiskinan dalam keluarganya.
Adapun kegiatan pendidikan untuk #anakpetanicerdas ini mencakup kegiatan:
1.Belajar intensif (pelajaran yang ada disekolah);
2.Kelas lifeskill (Komputer dan bahasa Inggris) lokasi di perpustakaan Abatasa yang dikelola Heni di rumahnya;
3.Literasi (pendampingan baca-tulis melalui media pembelajaran yang menarik);
4.Safari buku (mengajak anak-anak petani datang ke perpustakaan yang ada di sekitar Bogor);
5.Wisata Baca (kegiatan baca-tulis dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti museum dll untuk memberikan pengalaman dan membuka mindset mereka tentang dunia);
6.Storytelling (membacakan dongeng atau mengundang pendongeng untuk datang dan mengedukasi anak petani cerdas melalui dongeng);
7.Kelas agropreneur junior (mengajak anak kampung untuk mengenali potensi pertanian sekitar dan mengoptimalkannya. Mengajarkan mereka pertanian sederhana yang ramah lingkungan.);
8.Character Building (memperkenalkan dan mengajarkan karakter-karakter baik kepada anak-anak melalui berbagai permaianan dan outbond. Berharap mereka memiliki karakter yang kuat dan penuh semangat untuk menggapai mimpi-mimpinya, karena selama ini mereka tidak mendapatkan pelajaran karakter yang baik dari orang tua mereka. Di dalamnya diberikan motivasi kepada anak petani supaya memiliki cita-cita dan mimpi yang besar);
9.Pekan #anakpetanicerdas Ceria yang dilakukan sebulan satu kali. Kegiatannya beragam, mulai dari menggelar lomba-lomba, kelas kreativitas maupun berenang;
10.Bule Hunting (kegiatan mengajak anak-anak petani agar berani berkomunikasi dengan bule meski bahasa Iinggrisnya sangat terbatas);
11.Cooking class (mengajarkan anak-anak petani cara mengolah makanan sehat karena banyak sekali dari mereka yang kekurangan gizi bahkan gizi buruk);
12.Jelajah kota (mengunjungi ibu kota, ini akan menjadi motivasi bagi mereka untuk maju dan mengejar ketertinggalan di kampungnya. Berharap, kelak mereka akan membangun kampungnya menjadi lebih baik);
13.Perpustakaan Kampung. Saat ini sudah ada 5 perpustakaan di setiap kampung;
14.Pendirian PAUD. Anak-anak tidak mengenyam pendidikan pre-school seperti PAUD dan TK. Heni memulainya di Kampung Pulo yang letaknya berada di tengah sehingga bisa diakses dari kampung sekitar;
15.Beasiswa Pendidikan. Heni menyalurkan beasiswa lebih dari 100 anak dari donatur yang tersebar di 5 benua; dan masih banyak lagi kegiatannya. Semua kegiatan ini gratis.
Gerakan #anakpetanicerdas ini telah menginspirasi banyak orang untuk turut serta mendukung kegiatannya. Setiap bulan Heni mendapatkan bantuan dana dari teman-temannya yang tersebar di 5 benua memalui jejaring sosial media. Mereka adalah donatur perorangan yang menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya untuk didistribusikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Banyak donatur dari luar negeri yang datang langsung menyaksikan kegiatan di AgroEdu Jampang. Mereka semakin termotivasi untuk terus berbagi dengan upaya yang dilakukan Heni. Menjadi sebaik-baiknya muslim dengan memberi manfaat paling banyak bagi ummat.
Tidak hanya di gerakan #anakpetanicerdas saja, bidang kesehatan pun dilakukan. Heni menggagas program kesehatan meliputi:
1.Edukasi dan penyuluhan kesehatan dengan tema: sanitasi, kesehatan gigi, kesehatan rumah dan lingkungan, cuci tangan, MCK sehat, Makanan sehat dan Bergizi, Pola hidup sehat, Posyandudll. Kegiatan ini bekerjasama dengan banyak pihak seperti Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cab. Bogor, Puskemas, Klinik, Bidan sekitar dll.
2.Pembangunan MCK di 8 titik. Empat di Cigelap, dua di Kampung Pulo, satu di Kampung Sasak dan satu lagi di Kampung Pondok.
3.Pembangunan sumur bor untuk mengantisifasi kekeringan saat kemarau di 3 titik. Kampung Pulo, Sasak dan Pondok.
4.Pemberian makanan bergizi rutin setiap pekan berupa susu, roti, buah, nasi dan lauk pauk seperti sayur, ayam dll
5.Pembuatan kebun gizi dan kebun obat. Mengajak warga untuk memanfaatkan pekarangannya untuk menanam sayuran dan tanaman obat keluarga untuk dikonsumsi oleh keluarga mereka.
6.Pembagian peralatan mandi dan mencuci seperti sabun mandi, pasta gigi, sabun cuci, sikat gigi.
7.Kampanye SATU UNTUKKU: satu sikat gigi untuk satu orang, satu handuk untuk satu orang, satu underware untuk satu orang. Umumnya dikampung mereka yang memiliki anak banyak dengan usia berdekatan, pakaian dalam, sikat gigi dan handuk mereka berbarengan.
8.Pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga kampung. Keliling dari kampung ke kampung untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya hidup sehat dan memberikan pemeriksaan kesehatan gratis bagi mereka. Warga sangat antusias dengan program ini. Heni dan tim bisa melayani lebih dari 200 orang setiap kampungnya. Kegiatan ini sudah rutin berjalan di 4 kampung dan 2 kali pernah diselenggarakan dikampung Parung Singa 1 dan Parung Singa Lamping. Jadi total semuanya 6 kampung.
9.Posyandu BBM (Bayi, Balita dan Manula)
10.Sunatan massal. Banyak warga kampung yang anaknya sudah besar namun belum mampu untuk menyunat anaknya.
11.Edukasi bahaya Sex Bebasdan pencegahan kepada remaja masjid dikampung-kampung dan #anakpetanicerdas. Hal ini untuk mencegah pernikahan dini yang umumnya terjadi di kampung-kampung serta memberi mereka pengetahuan bagaimana jika seandainya mereka menjadi korban. Apa yang harus mereka lakukan.
12.Penanganan kesehatan lanjutan diberikan kepada mereka yang membutuhkan penanganan kesehatan lanjut. Seperti penderita tumor wajah, tetanus, radang kulit dll. Melakukan pendampingan dan pengobatan dengan membawanya ke rumah sakit.
13.Penyaluran perlengkapan bayi kepada ibu-ibu yang baru saja melahirkan dan memerlukan bantuan seperti popok, baju, kain bayi dll.
[caption id="attachment_364265" align="aligncenter" width="300" caption="Heni bersama keluarga yang menerima bantuan di Desa Jampang"]
[/caption]
Energinya yang begitu besar membuat semangat anak-anak untuk terus belajar tak pernah padam. Perpustakaan Abatasa yang dikelola di rumahnya di kawasan perumahan Talaga Kahuripan selalu ramai dikunjungi. Inovasinya untuk mengemas program komunitasnya sehingga tepat sasaran benar-benar patut dijadikan teladan. Ia memiliki jargon #OneStopGiving. Memberikan manfaat dan kebaikan sebesar-besarnya bagi siapapun yang terlibat dalam kegiatannya. Bukan hanya untuk mustahik, tapi untuk relawan dan juga donatur.
[caption id="attachment_364266" align="aligncenter" width="300" caption="Heni bersama relawan sekaligus donatur"]
[/caption]
Terobosan Heni dalam bidang ekonomi, ia menggagas program #SeMaiQurbanProduktif (Sebar Manfaat Ibadah Qurban untuk menggerakan perekonomian warga kampung) dengan skema investasi.Ia mengajak teman-temannya untuk berinvestasi sebesar 5 juta rupiah yang akan diberikan kepada warga kampung dalam bentuk 5 ekor kambing. Petani pemelihara akan mendapatkan bagi hasil 60% sementara donatur akan mendapatkan bagi hasil sebesar 40%. Saat Idul Adha nanti donatur akan mendapatkan kembali uangnya sebesar 7 juta. 5 juta merupakan modal awal dan 2 juta dari bagi hasil.
[caption id="attachment_364267" align="aligncenter" width="300" caption="Heni beserta suami dan relawan mahasiswa"]
[/caption]
Heni mengajak teman-temannya yang bermukim di luar negeri untuk berqurban dikampung-kampung petani dengan membeli kambing milik petani. Konsep qurban sepertiini terbilang jarang dan sangat bagus. Tahun lalu Heni berhasil mengumpulkan banyak hewan Qurban yang disebar ke 33 kampung dhuafa yang sebelumnya belum pernah ada penyembelihan hewan qurban sama sekali!
Program pemberdayaan ekonomi lainnya yang dijalankan Heni di AgroEdu Jampang adalah pemberian modal pinjaman untuk para petani yang tersebar di Kampung Cigelap, Kampung Pulo, Kampung Cikupa, modal untuk koperasi di Pesantren Nurul Haramain Cigombong, dan pembentukan 2 kelompok wanita tani. Mereka diberdayakan dengan cara mengelola dan menanam sayuran berupa kangkung, bayam, daun lobak dan cabe. Dan edukasi lainnya.