Lihat ke Halaman Asli

Okti Li

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

Arifin Ilham Batal Datang Taiwan karena Topan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Taifung (dai fong) atau biasa kita menyebutnya dengan topan/badai hari ini tengah melanda Taiwan. Sejak beberapa hari lalu media lokal Taiwan sudah mewanti-wanti dengan berbagai informasi untuk mengantisipasi fenomena alam yang sudah menjadi "langganan" negara Taiwan.

Sejak dua hari lalu cuaca sudah drastis berubah. Summer terpotong topan sudah biasa kami alami, termasuk resikonya.

Acara halal bihalal yang diselenggarakan oleh Majlis Taklim Yasin Taipei (MTYT) yang sejatinya mengundang ustadz Arifin Ilham dari Indonesia untuk mengisi acara hari ini Minggu 19 September 2010 pun harus batal. Kendala yang harus kami terima, daripada mengundang resiko yang lebih besar jika acara ini tetap dilangsungkan.

Cukup repot juga menginformasikan kepada jemaah yang dipastikan sudah menanti-nanti kesempatan ini sejak sebelum Ramadhan; tiba-tiba harus batal di saat acara sehari lagi akan dilangsungkan. Terbayang betapa kecewa para jemaah di Taiwan yang mayoritas BMI (Buruh Migran Indonesia) atau lebih dikenal dengan sebutan TKI.

Pemberitahuan hanya kami sampaikan lewat informasi berantai, lewat situs jejaring sosial, sms/tlp dan kabar dari mulut ke mulut.
Insya Allah jika ada kesempatan acara ini akan dilangsungkan di hari lain, perkiraan jatuh di bulan November.

Jam 09.00 waktu Taiwan hari ini topan memasuki Taiwan di kota Hualien, Taiwan Central. Angin kencang dan hujan deras tak henti-hentinya mengguyur dan membisingkan. Untuk yang pertama kali datang dan mengalami topan di Taiwan (biasanya mahasiswa yang akan memasuki tahun ajaran pertamanya dan atau BMI yang memasuki kontrak kerja pertama) pasti akan timbul ketakutan yang luar biasa.

Hanya bisa berdoa dan memohon doanya dari semua termasuk di Kompasiana supaya fenomena alam ini berlangsung sewajarnya dan tidak membahayakan kami yang tengah mengadu nasib di Taiwan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline