Lihat ke Halaman Asli

Okti Li

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

Bentuk Tuntutan Pegawai: Buruh Demonstrasi Guru (Honorer) Peringati Ulang Tahun

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 25 November 2015 diberitakan Tangerang kedatangan buruh dari segala penjuru yang membuat polisi kewalahan mengawal unjuk rasa besar-besaran mereka yang menolak upah minimum 2015.

Jalan Raya Serang, di kawasan Bitung, dipenuhi buruh yang menggunakan sepeda motor dan melakukan orasi di tengah jalan. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi. Hampir seluruh jalan dikuasai buruh.

Buruh menggelar orasi dengan tuntutan menolak upah minimum Rp 2.710.000 di Kabupaten Tangerang dan Rp 2.730,000 di Kota Tangerang.

Sementara itu, ratusan guru yang masih berstatus honorer mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional di berbagai kecamatan di Cianjur bagian selatan. Mereka berdandan rapi, tak kalah disiplin dengan anak didik yang selalu diharuskan rapi dan tepat waktu jika melaksanakan upacara bendera setiap hari senin.

Tanpa banyak tuntutan, apalagi orasi atau demonstrasi, para honorer yang sudah mengabdi sampai belasan tahun itu dengan khidmat menghormati bendera dan ikut menyanyikan beberapa lagu nasional. Padahal, gaji honorer mereka rata-rata tidak sampai satu juta rupiah. Malah kebanyakan hanya sekitar seratus lima puluh ribu sampai tiga ratus ribu rupiah per bulan.

Tentu saja ini (guru) honorer di pelosok Cianjur, bukan di perkotaan yang ego serta taraf (keinginan) hidupnya tinggi. Mungkin sebenarnya honorer di pelosok juga punya harapan dan keinginan, tapi apa boleh buat, banyak yang dipikirkan sekedar mengambil jalan untukk berdemo atau menuntut seperti para buruh di perkotaan itu.

Terbayang jika para buruh itu bergaji hanya ratusan ribu rupiah saja seperti para honorer ini. Jangankan ratusan ribu per bulan, sudah sampai di 2,7 juta saja mereka masih menuntut kurang. Alih-alih di mendapat hadiah di hari ulang tahunnya yang ke 69, para guru (honorer) ini, yang ada justru mengusap dada dan terus mengharap keadilan berpihak kepadanya...

Sampai kapan? Dan adakah yang memikirkan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline