Lihat ke Halaman Asli

Kapitalisme dalam Dunia Musik Tanah Air

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Industri music di Indonesia saat ini rasanya masih jauh dari kata sehat atau ideal. Terlalu dominannya faktor ingin segera ngetop, cari untung dengan cepat, aji mumpung dan sebagainya melahirkan fenomena-fenomena ikut2an arus dalamdunia musik. Tidak salah memang, tapi kami yakin kedepannya tidak akan terlahir legenda-legenda musik dari era sekarang ini jika keadaan masih seperti ini.

Arti sehat atau ideal menurut perspektif kami adalah jika keadaan relatif memberikan kesempatan yang sama bagi pelaku2 musik untuk bisa mengekspresikan hasil karyanya dengan kelebihan2 yang mereka punyai. Saat ini untuk bisa perform di acara2 tertentu yg sifatnya terpublikasikan secara nasional penyanyi ataupun grup band harus mempunyai kedekatan tertentu dengan ‘penguasa2’ industri musik dimana ‘sang penguasa’ industri musik tersebut rata2 terfokus pada ‘keuntungan ‘ dimana hal tersebut adalah salah satucirri ‘kapitalisme’.Dan itupun karya yg ditampilkan si artis harus menurut pada keinginan sang penguasa tersebut.

Musik adalah ‘seni’, musik adalah perasaan, keindahan dan saya yakin rasa seni butuh perasaan tulus, kreatifitas, idealisme atau apapun yang agak jauh dari kapitalisme. Semoga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline