Lihat ke Halaman Asli

Atmosfir Kemenangan PKS

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bismillah…

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan (QS. An Nuur: 52)

Meskipun kampanye perdana PKS di Gelora Bung Karno tidak ditayang secara live oleh televise swasta tetap ruh kemenangan itu terasa hingga pelosok nusantara, tapi di social media (Facebook dan twitter) para kader, simpatisan dengan serentak menyebarkan kemenangan PKS yang sudah berhasil memutihkan ibu kota Jakarta dan akan memutihan Indonesia mohon doa dari para pejuang bangsa.

Bahkan di ditwitter menjadi trandig topic.  Tetap saja, ada yang tidak menyukai kebangkitan PKS dan bagi kader tetap jaga etika menanggapi Haters karena kita tidak bisa memasak seseorang menyukai secara utuh, jadikan ketidaksukaan sebagai materi muhasabah dan yakinilah ketika ada yang tidak menyukai maka akan banyak yang menyukai kita. Semoga para haters dibuka Allah hatinya untuk melihat kebenaran, berbicara dengan santun, semoga kebencian tersebut tidak dibawa hingga liang kubur dan kebencian membawa hidayah, Allahuma Amin.

Jika dianalisa sesungguhnya PKS sudah menang. Kemenangan dalam menata ujian setahun yang lalu, tanpa adanya sengketa antara pengurus eksternal berbeda dengan partai lain salin menyalahkan bahkan berpecah belah hingga mendirikan gerakan baru. Kemenangan dalam kesolitan yang tidak bisa digoyah oleh analisa para pakar, hasil survey yang tidak pernah berpihak dan walaupun para haters terus menyerang dengan rasa benci tanpa batas tetap percaya diri menuju kemenangan.

Kemenangan melayani masyarakat meskipun saat melayani ada para pengamat yang mengomentari dengan sadis tetap PKS melayani karena tujuan hidup manusia yaitu saling membantu dan meringan beban sesama. Kemenangan dari kadernya yang rata-rata diisi oleh anak muda produktif yan selalu memberi solusi dan mengajak pemuda Indonesia menjadi generasi bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan Negara. Sehingga PKS identik dengan partai anak muda bahkan anak muda tersebut alumni dari kampus ternama dari pelosok dunia. Kemenangan dalam berkampaye karena tidak pernah mengusungkan goyangan erotis (dangdutan) untuk menyemangati para pendukung melainkan mengutamakan orasi yang merupakan akar dari kampanye. Kemenangan mengeluarkan ide atau solusi pada masyarakat bukan menang mengimingkan uang pada masyarakat.

Sesungguhnya ini adalah atmosfir kemenangan PKS di pemilu 9 April 2014. Tapi kita jangan berbangga dulu, tetap bersiaga jangan lengah karena para hater selalu memantau sisi negative sebagai alat serangan, tetap berdoa pada Allah agar kemenangan diraih PKS menjadi rahmat bagi penduduk bumi Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan” (QS. An Naba':31),dan teruslah berkerja, melayani diatas pondasi cinta agar menghasilkan keharmonisan segala lini kehidupan.

Kemenangan PKS akan terasa indah jika para Kader PKS terus memperbaiki diri segala sisi, tunjukkin pada mereka bahwa kita adalah orang islam yang memahami bagaimana bermuamalla dan Allah juga menyintai manusia selalu berakhlak sholeh dan rendah hati. Ketika kemenangan itu datang yang harus kita lakukan adalah Takbir, sujud syukur dan semakin dekat pada Allah.

Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al Hajj: 77)

niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al Ahzab: 71)

Jangan sampai dengan kemenangan akan menjauhi kita padaNya. Jadikan kemanangan sebagai semangat untuk terus memperbaiki diri, terus mengasahkan kepekaan sosial dan berjanji untuk taat padaNya. Sesungguhnya kemenangan itu akan dihadiahkan kepada mereka-meraka yang dekat dengan Allah seperti kisah para Nabi, sahabat dan generasi penerusnya. Tidak ada kemengan tanpa dekat padaNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline