Sebagai seorang mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi peluang besar dalam peningkatan keterampilan diri di bidang pendidikan. Salah satu program MBKM yang sangat relevan dengan fokus bidang studi saya yaitu program Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021. Kampus mengajar bukan hanya sekedar "mengajar", namun lebih dari itu program ini menjadi peluang dalam pengimplementasian secara langsung di lapangan segala materi yang didapat di bangku perkuliahan. Hal tersebut sejalan dengan salah satu tujuan program Kampus Mengajar yaitu untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Fokus program ini yaitu untuk meningkatkan literasi, numerasi, pengenalan teknologi, dan bantuan administrasi kepada sekolah sasaran.
Program kampus mengajar angkatan 2 diikuti sebanyak 22.000 mahasiswa yang dinyatakan lolos dari seluruh Indonesia. Seluruh mahasiswa ditempatkan di jenjang Sekolah Dasar (SD) ataupun di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penempatan dilakukan secara berkelompok bersama mahasiswa dengan program studi pendidikan maupun non-pendidikan. Adanya program ini memberikan kesempatan dan peluang yang sangat besar untuk mahasiswa agar dapat belajar, mengembangkan diri, dan berdampak bagi sekolah-sekolah yang terdampak pandemi Covid-19 maupun sekolah yang termasuk ke dalam wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Pada program ini, saya di tempatkan di SD Islam Al-Barkah selama 5 bulan proses pengabdian, terhitung dari Agustus-Desember 2021 di daerah Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Proses ke tempat pengabdian saya tempuh dengan jarak 30 km. Pelaksanaan program ini masih berada disituasi pandemi Covid-19, sehingga pembelajaran masih dilaksanakan secara blended learning atau pembelajaran campuran secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Saya turut serta membantu dalam proses pembelajaran secara luring maupun secara daring. Dalam proses pembelajaran luring dan daring, saya ikut serta fokus membantu salah guru di kelas 1, yaitu Ibu Imas Nurhasanah, S.Pd.
Proses mengajar banyak memberi saya pengalaman dan pembelajaran. Saya banyak belajar terkait bagaimana tahapan dalam membuka pembelajaran, mengatasi peserta didik yang mengalami hambatan dalam proses pembelajaran, proses penyampaian materi pembelajaran, mengkondisikan peserta didik, proses penutupan pembelajaran di kelas, hingga mempersiapkan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Fokus membantu pengajaran di kelas 1 membuat saya bertemu dengan anak-anak hebat yang setiap harinya selalu memberikan cerita baru, berbagi pengalaman, atau cerita tentang cita-cita mereka. Membantu pengajaran di kelas 1 memberi saya tantangan baru dalam menghadapi peserta didik yang masih terkendala baik dalam kemampuan membaca maupun menulis. Berbagai kendala yang saya temukan di kelas 1 tentunya mengajarkan saya bahwa peran profesional guru tidak sebatas kegiatan belajar mengajar, namun guru sangat berperan dalam peningkatan kemampuan ataupun keterampilan peserta didik.
Program Kampus Mengajar angkatan 2 memberi banyak sekali pengalaman berharga di dalamnya. Selama 5 bulan bukan hanya fokus meningkatkan literasi, numerasi, pengenalan teknologi, bantuan administrasi, atau melaksanakan program kerja. Tapi turut di dalamnya peningkatan keterampilan kerja sama dengan teman sejawat atau pihak sekolah, pemecahan masalah, komunikasi, mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran, dan masih banyak lagi. Pengembangan diri dan peningkatan keterampilan dalam mengajar sangat saya rasakan melalui program ini. Oleh karena itu, program kampus mengajar menjadi salah satu program MBKM yang sangat diminati, sebab dalam prosesnya kita tidak hanya mengajar namun juga kita akan banyak belajar dari setiap interaksi, tindakan, maupun komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H