Pembagian kerja merupakan suatu proses kerja yang harus dilakukan berdasarkan penggolongan pekerjaan dan eratnya hubungan pekerjaan antara satu dengan yang lain. Untuk menghindari terjadinya lembur, maka setiap karyawan harus dapat mengatur waktunya dan menggunakannya secara efektif. Manfaat pembagian kerja bagi suatu organisasi sebagaimana (Sutarto, 2012:138) menyatakan bahwa:
1. Jadwalkan pekerjaan.
2. Untuk menggabungkan layanan atau sumber daya.
3. Bagikan pekerjaan secara merata.
4. Menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan.
5. Menemukan dimana hambatan tersebut bekerja.
6. Untuk meningkatkan minat dalam bekerja.
Faktanya, kami telah berbagi tanggung jawab sejak kami menjadi pemburu dan pengumpul. Saat itu, pekerjaan dibagi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kemudian, pembagian kerja menjadi bagian penting dalam masyarakat pasca revolusi pertanian. Saat itu, kita mendapat surplus pangan pertama. Ketika mereka tidak menghabiskan seluruh waktunya untuk makan, mereka dibiarkan profesional dan melakukan pekerjaan lain. Contoh pembagian kerja dapat dilihat pada suku Dani di Papua. Setiap laki-laki dewasa suku Dani berburu sebagai suatu kegiatan ekonomi dengan sistem manusia-mesin. Misalnya, setiap laki-laki dewasa suku Dani berburu makanan, dan perempuan mengumpulkan makanan. Berburu dan meramu dilakukan menurut prinsip yang berlaku umum, yaitu jantan dewasa berburu makanan dan betina mengumpulkan.
Menurut Adam Smith, untuk melaksanakan pembangunan ekonomi diperlukan spesialisasi atau pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas. Dalam pembagian kerja pertama-tama akan dilakukan pengumpulan uang dan pengumpulan uang ini bersumber dari dana tabungan, dan fokus pada pangsa pasar. Investasi atau yang biasa disebut investasi merupakan permasalahan perekonomian yang bersifat jangka panjang. Dengan adanya mesin dan peralatan tersebut, produktivitas akan meningkat. Oleh karena itu, bisa dibayangkan jika semua perusahaan melakukan hal yang sama, maka peningkatan produksi nasional akan meningkat yang berarti tingkat jaminan sosial pun meningkat. Pasar harus seluas-luasnya untuk menampung hasil produksi, sehingga perdagangan internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional memperluas pasar, mencakup pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Dalam hal produktivitas, Smith menyimpulkan bahwa hal ini dapat dicapai melalui pembagian kerja. Sebab dengan cara ini akan mampu mendorong profesionalisme, karena masyarakat memilih melakukan yang terbaik berdasarkan keterampilan dan kemampuannya. Keunikan berarti setiap orang tidak perlu menciptakan segala sesuatu yang diinginkannya dengan caranya sendiri.
Pengalaman yang lebih luas dalam berbagai peran juga memungkinkan lebih banyak fleksibilitas. Karyawan dapat saling melindungi ketika mereka tidak hadir karena liburan, sakit, atau keadaan darurat. Selain itu, pekerja juga dapat mempelajari keterampilan yang akan memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan baru jika dipecat dari pekerjaannya saat ini. Hal ini mengurangi risiko tidak aktifnya organisasi jika terjadi kebangkrutan atau penutupan bisnis.