Wartawan Media dalam menuliskan berita sebaiknya meniru Cak Lontong, sebar survei terlebih dahulu dari topik yang akan diangkat baru menulis berita. Memberitakan Pengelolaan LPDP sebaiknya mengambil sample data dari para penerima beasiswa LPDP mengenai performance LPDP agar data yang disampaikan lebih akurat, dari pada melakukan asumsi atau mengambil data partial yang tidak valid, meskipun dari pejabat ataupun anggota DPR sekalipun.
Artikel dari koran sindo mengenai rencana pengambil alihan pengelolaan beasiswa LPDP dari Kemenkeu menuai kontroversi dan reaksi yang keras dari Netizen terutama dari para penerima beasiswa ini yang tersebar di seluruh dunia. Bahkan mereka membuat Kumpulan cerita/status awardee di social media dalam bentuk crowdsourcing dengan tagline #LPDPIndependen. Mereka menolak keras wacana tersebut bahkan sebaliknya mendukung agar beasiswa DIKTI yang dipindahkan ke LPDP.
Beasiswa LPDP tidak bisa dipungkiri merupakan beasiswa terbaik yang dikelola dengan profesional, adanya interaksi yang baik antara pemberi beasiswa (LPDP) dan para penerima beasiswa. Yang terpenting adalah beasiswa dengan alokasi yang cukup dan tepat waktu dalam penyaluran kepada penerima beasiswa. Menurut Statistik LPDP sepanjang tahun 2013-2014 memberikan sekitar 4580 beasiswa S2-S3 di dalam dan luar negeri yang sekitar 36,7% lebih banyak dibandingkan pendahulunya yaitu Beasiswa Unggulan DIKTI di mana pada kurun waktu 2011-2012 hanya memberikan 3351 beasiswa.
Bagaimana detail reaksi dari para Netizen?
Silahkan monitor sendiri di crowdsourcing lpdp yang akan selalu diupdate.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H