Lihat ke Halaman Asli

Sistem Pengelolaan dan Manajemen Pemasaran Ikan Nila, Jambi

Diperbarui: 5 September 2020   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budidaya Ikan Nila | Dokpri

Oleh: M.Luthfi  501180088

(Jambi, 29 Agustus 2020) M.Luthfi (501180088) Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, melaksanakan kegiatan PPL, kegiatan ini dilaksanakan di  Keranggan Kec. Sekernan, Kab. Muaro Jambi.

Masyarakat yang mendiami desa Keranggan rata-rata banyak memilih usaha budidaya ikan salah satunya ikan Nila, karena lokasi desa tersebut sangat dekat dengan sungai batanghari, oleh sebab itu, sangat memungkinkan bagi masyarakat setempat untuk melakoni usaha budidaya ikan nila.

Usaha budidaya ikan nila ini telah berdiri dan juga mulai digandrungi masyarakat sudah hampir 5 tahun, sejak tahun 2015, karena melihat dari potensi lokasi yang stratategis dan cukup memadai untuk membudidayakan ikan tersebut.

Budidaya ikan nila ini juga merupakan usaha masyarakat yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan kepada berbagai macam jenis konsumen seperti pengepul dan masyarakat rumah tangga dengan skala konsumsi kecil.

Ikan jenis Nila ini, banyak dikonsumsi masyarakat dikarenakan hampir semua olahan yang sudah jadinya sangat banyak disukai oleh kalangan masyarakat, dengan tekstur daging yang gurih, dan juga tentunya harga ikan nila ini sangat terjangkau dikalangan masyarakat.

Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila betina.

Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat gampang memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.

Bibit ikan nila ini juga didatangkan dari agam/SUMBAR dan juga dari lubuk linggau/SUMSEL, karena bibit dari daerah tersebut telah terjamin kualitas dan juga harganya yang agak sedikit murah dibanding daerah yang lain, untuk harga satuan bibit tersebut berkisar di nominal Rp.50, harga ini juga sewaktu-waktu bisa berubah.

Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Biaya pakan untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan mas atau ikan lele yang membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi, sekitar 30-45%.

Ikan nila ini mengkonsumsi pakan dengan ukuran berbeda-beda setiap ukuran atau umur ikan tersebut, contoh, ikan yang berumur 1-30 hari mengkonsumsi pakan dengan ukuran -1/-2,dan seterusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline