Namaku Binar, aku adalah seorang perencana masa depan. Aku seorang pemimpi yang handal tapi aku sadar bahwa aku bukan penentu di setiap rencana perjalanan.
Jadi ya kalau ada beberapa mimpi engga bisa aku capai ya aku engga keberatan aku engga papa aku baik-baik aja karena aku tau bahwa tidak semua jalan menuju pencapaian itu lurus dan tanpa penghalang.
Butuh ribuan belok dan jurang yang harus dilewati, ada aspal yang bahkan menghalangi jalan, ada jalanan yang rusak yang memaksa aku untuk menepi begitu saja. Perjalanan itu panjang tidak pernah terhitung langkahnya, jarakanya tidak bisa ditempuh karena saking jauhnya.
Tidak selalu mulus bahkan kadang ketika berjalan pun rasanya kaki sudah tidak bisa diajak berdamai. Bukan, bukan salah diri sendiri, bukan pula salah mimpi karena terlalu tinggi. Semua ada waktunya, semua ada prosesnya, semua ada sabarnya, jika tidak bisa bertahan dengan itu semua bagaimana bisa mendapat hasil yang aku minta.
Proses menuju hasil yang maksimal emang kadang lucu kadang-kadang harus ngelatih mental terlebih dahulu, harus berani bersikap dengan bijak, harus sakit-sakit dulu, harus kecewa dan gagal lebih dulu tapi semua itu harus dilewatin kalau engga ya mimpi yang udah dibayang-bayang engga bakalan tercapai.
Untuk diriku sendiri terimakasih karena sudah hebat, mau berjuang dan bertahan sampai hari ini, mau diajak jatuh bangun dan berdiri lagi. Makasih udah menuliskan banyak sekali mimpi walau pada akhirnya selalu gagal lagi. Tak apa, bahkan hari ini pun aku masih berusaha mewujudkan mimpi-mimpi yang sudah aku nantikan dengan penuh kebahagiaan.
Esok akan lebih baik, esok garis start yang aku buat akan berjalan lagi. aku akan bergerak lebih cepat, aku akan jadi bagian dari bintang sirius di langit yang sinarnya tidak bisa dikalahkan.
Tidak akan pernah aku lepaskan genggaman tangan yang selama ini menemani aku untuk berjuang dari awal. tangan yang sudah membersamai denganku sejak 23 tahun lamanya. Tangannya adalah partner terbaik tanganku. Tangannya yang menuntunku pada banyak kejadian dalam hidup.
Tangan yang sudah mengajari aku banyak hal, tangan yang sudah menunjukkan jalan yang terjal namun berhasil aku lewati. Tangan yang mengajarkan bahwa hidup tidak melulu lurus, tangan yang membuat aku bisa menjadi wanita yang paling kuat, tangan yang mengajarkan bahwa jadi wanita harus mandiri dan engga boleh lemah.
Aku sedih karena tangan itu sudah mulai kendur, tangan itu sudah mulai melemah, tapi aku akan menguat. Tanganku akan memegangnya erat, tanganku akan membawanya pada hari yang selalu tangannya nantikan. Hari ini giliranku, giliran tanganku yang membawanya pada kehidupan yang lebih baik. Tunggu, tunggu aku sebentar lagi disana.
Cukup sampai malam ini aku meyakinkan diriku bahwa aku bisa melakukannya sendiri, aku bisa menggapai mimpi tanpa bantuan orang lain lagi. itu adalah kesalahan besar yang sudah aku buat, aku keliru, aku terlalu percaya diri, aku terlalu yakin bahwa semuanya bisa aku lakukan sendiri.