Apakah kamu merasa semakin jarang menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga? Apakah setiap hari terasa seperti lomba, berlari mengejar tenggat waktu pekerjaan atau jadwal sekolah anak?
Di tengah rutinitas yang semakin padat, kita sering merasa "terpisah" meskipun tinggal dalam satu atap. Begitu banyak hal yang harus diselesaikan. Namun sering mengabaikan momen berharga bersama orang terdekat.
Bagaimana caranya agar kita bisa mengadopsi prinsip slow living, menikmati momen sederhana, dan tetap merasa terhubung dengan keluarga, meskipun hidup terasa semakin sibuk?
Kondisi keluarga sekarang ini memang penuh dengan aktivitas yang membebani.
Bagi orang tua yang bekerja, hari-hari seringkali dimulai dengan tugas kantor yang menumpuk dan berakhir dengan mengurus kebutuhan anak.
Anak-anak yang sibuk dengan sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler mereka juga tidak kalah padat.
Sementara itu, komunikasi di rumah semakin terfragmentasi, banyak percakapan yang terhenti karena gangguan gadget, atau kesibukan yang menghalangi kita untuk duduk bersama dalam satu ruang. Kondisi ini membuat momen kebersamaan yang berkualitas terasa semakin langka, meskipun kita berada dalam satu rumah.
Namun, slow living bukan berarti kita harus memperlambat setiap aspek kehidupan kita, tetapi lebih kepada memberi ruang untuk kualitas dalam setiap aktivitas.
Salah satu cara yang paling efektif untuk membangun hubungan yang lebih bermakna di tengah kesibukan ini adalah dengan menciptakan momen bersama yang sederhana dan penuh makna.