Lihat ke Halaman Asli

Astuhariani

Damai itu indah

Belenggu Nasib

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabarlah wahai istriku
tersenyumlah wahai anakku
jika waktunya tiba
kita kan kelilingi dunia ini
ke tanahnya yang suci

sabarlah wahai anak istriku
jika saatnya tiba
kan kuajak kalian ke bulan
kepenuhi segala impian

sabarlah wahai anak istriku
biarlah yang ini kupersembahkan dulu kepada mereka
Si Raja BBM, panglima PBB, Perdana Menteri Pajak, gubernur pupuk, herbisida dan perairan

sabarlah wahai sayangku
terima nasib ini dengan tulus ikhlas
mulai sekarang untuk sementara
butakanlah mata kalian
tulikan telinga kalian dengan sekeliling

mulai sekarang
bukalah mata kepada anugrah pencipta
dekatkan diri kepadaNya
mungkin ini hanyalah cobaan sesaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline