Lihat ke Halaman Asli

Astuhariani

Damai itu indah

Pulau Jawa bayanganku dan kenyataannya

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bulan ramadhan kemarin aku mendapat kesempatan menginjakkan kaki di pulau jawa. Perjalananku di mulai di Surabaya, sebelumnya aku cuma gadis kampung yang cuma mendengar dan melihat berita tentang Pulau Jawa di TV dan koran. Di media tersebut aku membaca dan melihat kalau di Jawa itu perkembangannya sangat pesat dibandingkan kota di luar jawa. Di jawa dimana-mana bertebaran gedung-gedung pencakar langit, dimana yang ada cuma gedung, lahan-lahan pertanian sudah tergusur.

Keluar dari bandara Juanda Surabaya hatiku begitu gembira sebentar lagi aku akan melihat kota yang sangat ramai, jalanan yang serba macet seperti yang diperlihatkan di TV. Begitu keluar dari bandara, di mobil mataku selalu memandang keluar tapi kok ada yang aneh, koq surabaya tidak seperti di gambaranku selama ini, semakin jauh perjalanan kok seperti aku di daerah sendiri. Di jalanpun tidak semacet yang digambarkan selama ini. Aku berpikir mungkin jalanan ke penginapanku ini bukan jalur yang padat.

Keesokan harinya rombongan yang aku ikuti menuju Sidoarjo melalui jalan tol, sepanjang jalan aku heran koq dikiri kanan banyak sawah bukankah yang aku dengar di Jawa itu sawah sudah sedikit tapi koq sepanjang jalan banyak sawah yach.

Ternyata selama ini bayanganku tentang jawa tidak sehebat dan seangkuh yang sering diberitakan karena ketika perjalanan dilanjutkan ke Jogja, Bandung, sampai Jakarta semuanya sama saja. Di kiri kanan jalan masih banyak hamparan sawah yang hijau dan macetnyapun hampir sama dengan yang ada di Makassar. Kecele aku hehe.. :-)

Namun, ada satu hal yang betul-betul baru aku lihat yang tidak ada di Sulawesi maupun di Kalimantan yaitu Kereta Api, itulah yang membedakan kota di pulau Jawa dengan Kota luar Jawa. Cuma sayang aku belum bisa menikmati berada didalam kereta Api, ingin sekali aku naik kereta api tapi tidak ada kesempatan. Semoga aja suatu saat kalau kembali ke Jawa aku bisa menikmati kereta Api. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline