Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Itu Bisa Terjadi?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di pagi hari yang buta, seperti biasanya ayam jago itu berkokok. Membangunkan orang-orang yang sedang tertidur lelap untuk bersiap-siap mempersiapkan aktifitas yang akan di lakukan hari ini. Begitupun dengan gadis cantik belia yang sedang menjalani jenjang sekolah menengah atas di salah satu sekolah Negri, sebut saja putri. Ia merupakan siswa yang aktif dalam setiap kegiatan kesiswaan di sekolahnya, ia pun pandai dalam Akademiknya. Dan pada pagi ini, ia akan mengikuti perlombaan antar sekolah yang biasa diadakan tahunan di sekolahannya. Dalam perjalanan menuju sekolahnya dengan berjalan kaki, ia berpapas dengan seorang cwo dari sekolah lain. Tanpa sengaja ia bertabrakan dengan cwo tersebut, yang bernama Prima. Karena keelokan parasnya membuat putri terpukau dan salah tingkah di hadapannya. Dengan bergegas si putri itu pergi setelah mengucapkan kata Maaf. hal itupun berlalu...dan sampailah ia di sekolahannya. Lonceng sekolahpun berbunyi "kloneng....kloneng...kloneng". "Wah, aku harus siap-siap nih! sebentar lagi perlombaannya akan dimulai, ku harus cepat-cepat ke lapangan" ujarnya, sambil berjalan kencang menuju lapangan sekolah. Di situ ia melihat anak cwo yang tadi pagi, dan anak cwo tersebutpun melihatnya dan menghampirinya. perbincangan diantara merekpun terjadi.
"hai, kamu cwe yang tadi pagi ya? Maaf yah aku gak sengaja menabrakmu, kamu murid sekolah di sini?" ucapnya.
"iya aku murid sekolah sini! oh gpp ko, aku juga minta maaf atas ketidak sengajaanku" balasnya.
setelah acara pertandingan itu selesai kemudian mereka saling bertukar no HP. Dan dari situlah mereka menjadi sering bertemu satu sama lain. Yang mengakibatkan sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun mereka berdua tidak menyadarinya, karena hal itu terjadi ketika hujan turun begitu deras dan mereka sedang berada di rumah putri, yang dimana mereka hanya berdua dan tidak ada siapa-siapa selain mereka.
Hari berganti hari, bulanpun berganti bulan, dengan perasaan tak menentu. Si putri itu kebingungan, karena sudah 2 bln lamanya ia tidak haid (tamu bulanan wanita). fikirannya pun semakin kacau.
"Apa yang terjadi padaku? kenapa sampai sekarang aku belum jg haid? ya Tuhan...aku bingung" ucapnya dalam hati.
Melihat anak gadisnya yang sedang kebingungan, yang begitu tampak dari mimik wajahnya, ia pun menghapirinya.
"Nak, ada apa? ibu lihat, dirimu begitu gelisah! coba ceritakan pada ibu, apa yang ada dalam fikiranmu" tanyanya sang ibu, sambil mengelus pundak anaknya.
Tanpa ragu ia menceritakan pada ibunya, karena ia tak berfikir bahwa ia hamil.
sambil bersender di pundak sang ibu, ia bercerita "Ibu, sudah 2 bulan terakhir ini...aku belum juga haid, aku bingung ibu! seharusnya sudah 2 kali aku haid, tapi sampai sekarang satupun belum ibu....."
mendengar pernyataan tersebut, sang ibupun mulai khawatir. lalu ia mengajak putrinya ke rumah sakit. Di situ ia mendapat kejutan yang hebat, karena mendengar dari dokter bahwa anaknya sedang mengandung dan sudah berusia 1 bulan lebih. Air matanyapun terjatuh seketika itu.....
Dengan perasaan perih, sang ibu menuju ke putrinya dan mengajaknya pulang ke rumah.
"Ibu, memangnya aku sakit apa?" dengan wajah polosnya ia bertanya itu pada ibunya. Tapi tak ia dapati jwaban atas pertanyaannya. Sesampainya di rumah ibunya menamparnya dengan linangan air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Putri !! apa yang telah kamu lakukan? (sentak ibu) kamu sudah mencoreng nama baik keluarga, kamu telah membuat ibu hancur!! siapa yang sudah berbuat seperti ini kepadamu?".
"Ibu, memangnya aku sakit apa? kenapa ibu begitu marah padaku? aku tak mengerti..tolong ibu jelaskan padaku". dengan muka heran atas sikap ibunya.
"Kamu tidak tau apa yang sedang terjadi padamu? Kamu hamil put....kamu hamil (dengan linangan air mata ibu itu mengucapkan) Siapa yang telah berbuat ini padamu put?"
"Ibu, maafkan aku! aku sendiri tak tau kenapa hal ini bisa terjadi padaku. maafkan aku ibu......maafkan aku" ucapnya, dengan berlinangan air mata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline