Petani yang tak tahu mencangkul, dan tak pernah ke sawah bukanlah seorang petani, lebih tepatnya disebut tukang mimpi. Uniknya, ada ilmuwan, professor biologi dan fisika yang tak pernah ke laboratorium. Sudah barang tentu juga tak pernah melakukan riset, penelitian ilmiah.
Mereka adalah Watson dan Crick. Menurut rekan rekannya di Departemen Biologi, Universitas Harvard, tidak diketahui apa sebenarnya tugas Watson dan Crick, saat awal keberadaannya.
Mereka tak punya tugas mengajar, tak membimbing mahasiswa, tak pernah melihat mereka sedang melakukan penelitian di laboratorium menurut sesama dosen. Dan bahkan tak pernah pegang "tabung reaksi," selama berada di Universitas Harvard, terutama sebelum dinyatakan sebagai pemenang hadiah Nobel.
Jadwal mereka adalah dari pagi sampai jam dua siang "berkurung" di ruang kerja masing masing. Makan siang dengan "lunchbox" dibawa dari rumah, menyantapnya bisa di ruang makan fakultas, kantin atau di taman depan departemen biologi.
Setelah itu dilanjutkan minum kopi sore di taman depan kampus. Masing masing membawa koran. Menurut penuturan rekan rekan dosen, mereka selalu tertawa terbahak bahak sambal menyerup kopi, tak jarang kopinya tumpah membasahi koran. Tak jelas, apakah mereka membaca koran sambil ngopi atau koran yang mereka bawa berfungsi untuk menampung air kopi yang tumpah, bukan untuk dibaca.
Siapa Watson dan Crick?
James Watson adalah WN Amerika yang mendapat gelar Doktor (PhD) dibidang zoology, sedangkan Francis Crick adalah fisikawan asal Inggris. Uniknya, kedua ilmuwan ini tertarik pada bidang "molecular biology," setelah menyelesaikan studi S3.
Karena menang hadiah Nobel, James Watson kemudian ditawarkan bekerja di Cold Spring Harbor Laboratory (CSHL) di New York. 10 tahun sebagai presiden dan 4 tahun sebagai chancellor. Prestasi beliau yaitu telah berhasil mengantarkan 8 peneliti CSHL sebagai pemenang hadiah Nobel.
Francis Crick, setelah menamatkan studi S3 di Gonville and Caius College, Cambridge, kemudian melanjutkan studi post-doctoral di Polytechnic Institute of Brooklyn, New York. Dunia sempat tersentak dengan pernyataan Crick bahwa suatu masa nanti "mahluk hidup" bisa diciptakan di dalam tabung reaksi.
Pengalaman Watson Di Denmark
Ada semacam kepercayaan atau mitos, untuk mendapat hadiah Nobel, harus ada koneksi dengan negara negara Nordic (Skandinavia). Kemudian, Watson muda memilih Denmark sebagai tempat untuk studi lanjutannya (post-doctoral).