Lihat ke Halaman Asli

terkini

Ilmu Komunikasi

Bawang Merah di NTT Mengalami Kenaikan Harga

Diperbarui: 30 April 2021   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Senin, 26 April 2021,  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja memberitahukan bahwa pasokan bawang merah beresiko akan mengalami kenaikan harga pada tiga bulan berturut-turut.

Beliau mengatakan bahwa adanya kenaikan harga bawang merah di NTT dikarenakan oleh berakhirnya masa panen dan akan beralih pada penanaman padi. Hal ini berhubungan dengan adanya dugaan kenaikan harga pada pasokan kebutuhan pokok.

Kenaikan harga pada tiga bulan berturut-turut ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan pasokan bahan makan yang berisiko akan mengalami kenaikan harga. Pihaknya sudah mencatat harga penjualan untuk bawang merah di pasar tradisonal saat ini yang berkisar Rp30.000-Rp35.000 per kilogram.

Beliau juga mengatakan bahwa kenaikan harga pada triwulan I tahun 2021 dikarenakan menurunnya pasokan bawang merah yang seiring berakhirnya masa panen dan akan beralih pada masa tanam padi.

Ada juga pengaruh lain yang memicu peningakatan harga pada triwulan I yaitu adanya permintaan dari masyarakat setempat setelah adanya kebiasaan baru masyarakat di NTT. Selain itu juga, adanya keyakinan konsumen yang baik dan daya beli yang seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021.

Citizen Reporter : Muliyati Sudarmin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline