Lihat ke Halaman Asli

Teresa JadeAliwinoto

Pelajar (Mahasiswa)

Kesehatan Mental dan Fisik di Waktu Pandemi, Apa Pengaruhnya?

Diperbarui: 5 Januari 2021   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidak terasa, tahun 2021 sudah tiba tandanya Indonesia sudah hampir setahun mengalami pandemi. Banyak perubahan yang terjadi selama 2020 yang diakibatkan adanya pandemi COVID-19. Saat ini, hampir semua aktivitas kita lakukan dirumah. Tempat keramaian dan fasilitas umum dibatasi kapasitasnya. Kita dihimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Protokol kesehatan pun semakin diperketat.

Masyarakat mencoba berbagai cara untuk mempertahankan kesehatan badan mereka agar terhindar dari virus ini. Namun, ada hal penting yang sering sekali di lupakan oleh banyak orang yaitu, kesehatan mental mereka. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk Stay At Home, kita sering sekali merasa jenuh dan stress. Tanpa kita sadari, hal ini dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga menjadi retan terhadap penyakit.

Kesehatan mental yang buruk dapat mengakibatkan tubuh kita tidak dapat berfungsi dengan baik. Beberapa tanda bahwa kesehatan mental kita sedang tidak baik adalah:

  • Tidak produktif (susah fokus)
  • Ketidakstabilan emosi (mood swing)
  • Badan terasa lemas berkepanjangan
  • Sering cemas berlebihan
  • Merasa hopeless, tidak bersemangat
  • Malas bersosialisasi (menutup diri)

Jika kita diamkan, lama-lama hal ini dapat berakibat fatal. Tidak perlu takut, gangguan mental seperti stress cukup sering dijumpai. Bila sudah diluar batas kemampuan diri, kita dapat berkonsultasi dengan ahli psikolog untuk penanganan penyembuhan yang tepat.

Ada baiknya jika menjaga dan memelihara kesehatan mental kita sebagai pencegahan akan datangnya penyakit kedalam tubuh kita. Terutama disaat pandemi ini, sangatlah besar kemungkinan kesehatan mental kita dapat terganggu. Menurut WHO, tidak ada kesehatan tanpa mental yang sehat. Kesehatan mental dan fisik tidak dapat dipisahkan. Kesehatan mental yang buruk dapat mengakibatkan kondisi fisik yang kronis, begitu pula sebaliknya. Orang dengan tingkat stress yang lebih tinggi 32% lebih mungkin meninggal karena kanker.

Untuk memelihara kesehatan mental kita, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan ditengah pandemi ini. Berikut adalah cara-cara simpel yang dapat kita lakukan dalam menjaga kesehatan mental kita:

  • Waktu tidur yang cukup

Ketika kita tidak memiliki waktu tidur yang cukup, maka mood kita akan menjadi jelek. Ini dapat menyebabkan kita jadi malas berkegiatan karena kita sudah mudah emosi. Kurang istirahat juga dapat membuat kita menjadi tidak produktif dikarenakan otak kita terlalu lelah sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal.

  • Tentukan goal/planning untuk setiap hari

Penting loh buat kita untuk membuat goal untuk pencapaian setiap harinya. Pembuatan goal akan membantu kita untuk menjadi lebih terorganisir dan tidak overwork. Kita dapat mengatur setiap pekerjaan yang mau dilakukan tanpa membuat badan kita terlalu capek.

  • Menghindari kegiatan yang rumit

Tugas memang susah tapi bukan berarti kita menghindarinya. Maksud dari pernyataan itu adalah kita harus bisa memfilter kegiatan kita agar lebih . Tujuannya adalah supaya kamu terhindar dari pengaruh buruk dan menjadi lebih fokus. Dengan begitu, kamu dapat memanfaatkan waktumu secara efektif untuk hal yang lebih penting.

  • Melakukan kebaikan kepada sesama

Beramal itu sangat baik loh. Selain karena kita bisa berbagi, kita juga bisa merasa bahagia saat melihat melakukannya. Perasaan bahagia ini membuat emosi kita menjadi baik sehingga mental kita pun lebih relax dan senang. Jika kita bahagia, maka fisik kita pun jadi lebih kuat.

Keempat cara diatas dapat membantu kestabilan emosi kita. Emosi yang stabil adalah pertanda bahwa kita memiliki mental yang sehat. Saat kondisi mental kita baik maka kondisi fisik kita pun juga baik. Maka, kita dapat menyatakan diri kita sehat sepenuhnya. Perlu diingat, jangan takut untuk berkonsultasi dengan yang ahli seperti psikolog untuk penanganan yang tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline