Lihat ke Halaman Asli

Ojo Dumeh...

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

salam damai dan sejahtera untuk pembaca kompasiana.

ini postingan pertama, mohon sekiranya dimaklumi kalo ada salah kata yang ujung2nya ada yang ga suka.

melihat dan mendengar berita di tv bikin kita jadi berpikir, ono-ono ae (ada-ada aja), mulai dari hilangnya tempe tahu dari pasar sampai laka lantas yang menimpa si Dul. semua berawal dari kesombongan kita. kita merasa benar, pinter, dan merasa-merasa yang lain, sehingga lupa akan jati diri kita yang sebenarnya (sebagai manusia yang dilahirkan di dunia untuk belajar). padahal ngga ada yang sempurna di dunia ini, termasuk saya, kita masih harus banyak belajar dari kejadian demi kejadian yang menimpa kita. tidak ada yang patut disalahkan atas semua yang menimpa kita, baik itu kesedihan maupun kebahagiaan, tulus ihklas menerima semua yang terjadi, nrimo ing pandum katanya orang Jawa.

istilah jawa "ojo dumeh" banyak benarnya, contohnya sudah banyak, tapi saya tidak perlu sebutkan satu-satu, pasti pembaca kompasiana sudah pada tahu. dumeh sugih (mentang2 kaya), dumeh melarat (mentang2 miskin), dumeh pinter (mentang2 pinter), pokonya banyak dumeh-dumeh yang lain yang terkadang bikin orang pusing bukan main. mudah-mudahan, para pencinta kompasiana ga punya sifat dumeh ini, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline