Lihat ke Halaman Asli

Atep Mugni

Penulis Genmugn.my.id

Kepingan Bintang yang Hilang | Purnamasari

Diperbarui: 8 Juni 2020   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terlalu bodoh untukku purnamasari, melepas bintang yang telah kamu beri kepadaku, bintang yang selama ini menerangi hari-hariku, menemani setiap detik dalam hidupku, bintang yang aku perjuangkan dari setiap orang yang menginginkannya. Ingatkah purnamasari? Ketika aku memperjuangkan bintang yang indah itu, aku harus bersaing dengan polisi, tentara, brimob, dan warga di sekitar kampungmu.

Hingga aku ditertawakan oleh orang-orang itu "Hahahaha... Pulang saja wahai anak muda, bintang itu sulit bagimu, tak mungkin bisa mendapatkannya".

Mendengar itu aku merasa tak berdaya dan tidak punya nyali untuk memperjuangkannya, namun kamu selalu mengingatkan bahwa bintang itu bisa didapatkan oleh siapapun, tidak perlu ada pangkat maupun derajat yang tinggi untuk mendapatkannya.

Terinjak dan terhempas tubuh ini mengejar bintang itu, sempat sedikit lagi aku dapatkan namun polisi itu mengeluarkan pistolnya dan menembakkan peluru panas ke arah kaki kananku.

Bluggg.. Aku terjatuh seraya menahan rasa sakit. Aku berusaha berdiri untuk mengejar bintang tersebut namun datang tentara itu dari belakang sehingga menginjakku dengan sepatu boot besarnya hingga aku terjatuh kembali. 

Tetapi aku terus berusaha berdiri untuk mengejar bintang itu purnamasari, percobaan yang pertama aku gagal, begitupun dengan yang kedua. Setelah sekian lama mencoba akhirnya aku bisa berdiri. 

Namun naas purnamasari, aku tidak melihat mobil brimob tersebut melaju kencang di belakangku sehingga menghempaskan tubuh ini sangat jauh ke dalam lembah yang gelap dan sangat lembab sehingga untuk bernapas pun sangat sulit bagiku.

Terdengar suara warga sekitar kampungmu yang mengejar bintang, aku berusaha meminta tolong. Aku berteriak sekeras mungkin, namun tak didengar. Warga itu hanya melintas sekejap mata, seperti cahaya kilat yang melintas begitu cepat.

Aku hanya sanggup terdiam purnamasari, lembah itu membuatku tak berdaya hingga memecahkan syarap sadarku. Semua yang aku rasakan, lihat dan dengar seketika hilang. 

Tiba-tiba muncul cahaya kilat petir datang, Serta muncul seorang wanita yang sedang gelisah menyaksikan perjuangan para pengejar bintang. Aku tak tau wanita tersebut siapa purnamasari karena wajahnya tidak tampak jelas, lalu wanita itu berdo'a dan memohon pada tuhan

"Semoga... (wanita itu memanggil namaku) bisa medapatkan bintang tersebut, ya tuhan".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline