Lihat ke Halaman Asli

Khulfi M Khalwani

Care and Respect ^^

Sepak Bola dan Perubahan Iklim

Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

QUALIFIKASI AFC

Masih ada rasa kecewa jika mengulas hasil pertandingan antara Bahrain dan Timnas Indonesia tadi malam. Jadinya saya akan mengulas sepak bola dari sisi perubahan iklim saja. Paper pertama yang menarik bagi saya adalah berjudul "Football and climate change: what do we know, and what is needed for an evidence-informed response?" oleh Leslie Mabon yang dipublish di jurnal Climate Policy Volume 23, 2023 - Issue 3.

Sedikit saja merangkum menjadi bahasa yang agak sederhana, ternyata perkembangan industry Sepak Bola dan perubahan Iklim memiliki hubungan yang bisa dikatakan saling pengaruh mempengaruhi. Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia, dengan jutaan penggemar, pemain, dan klub yang tersebar di berbagai negara.

Di Indonesia saja total jumlah club sepak bola bisa ratusan mulai dari club di liga 1, liga 2, liga 3 dan juga club yang tersebar di Tingkat kabupaten/kota. Namun, di tengah popularitasnya, sepak bola tidak terlepas dari isu lingkungan yang semakin mendesak, terutama terkait dengan perubahan iklim.

Beberapa poin yang menarik terkait sepakbola dan perubahan iklim yang menarik diantaranya bahwa klub dan pemain dapat menjadi contoh dalam tindakan positif terhadap iklim, dan mendorong tindakan yang lebih luas melalui basis penggemar.

Sepakbola adalah forum untuk menggerakkan aksi sosial dalam mendukung kebijakan iklim. Akan tetapi, sepak bola juga berkontribusi terhadap, dan terdampak oleh, perubahan iklim, dan karenanya memerlukan dukungan kebijakan dalam menghadapi perubahan iklim.

Mengurangi emisi transportasi, terutama penerbangan, merupakan persyaratan kebijakan iklim utama untuk sepak bola. Kebijakan kelembagaan, dengan dukungan pemerintah, dapat memungkinkan penjadwalan dan penggunaan transportasi darat yang lebih efisien;

Kebijakan kelembagaan dan kebijakan kesehatan publik harus mengembangkan standar dan pedoman untuk sepak bola di bawah suhu panas ekstrem. Sepak bola juga harus diintegrasikan dalam kebijakan adaptasi iklim lokal, regional, dan nasional untuk memastikan ketahanan iklim;

Kebijakan kelembagaan untuk klub, turnamen, dan asosiasi harus mengatur pendanaan bahan bakar fosil. Sepak bola juga menawarkan jalan untuk memahami hubungan antara identitas lokal dan industri yang intensif karbon, dan dengan demikian mengidentifikasi faktor sosial budaya untuk kebijakan transisi regional yang adil.

Pertandingan sepak bola skala besar, terutama di liga-liga utama seperti Liga Inggris, La Liga, dan Liga Champions, membutuhkan infrastruktur yang besar dan sumber daya yang signifikan. Stadion modern dengan kapasitas puluhan ribu penonton memerlukan listrik, air, dan energi untuk operasionalnya. Selain itu, perjalanan penonton, pemain, dan staf klub dari berbagai tempat, seringkali melibatkan penggunaan moda transportasi seperti pesawat, bus, dan mobil yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Sebagai contoh, Premier League, salah satu liga sepak bola terbesar di dunia, diperkirakan menghasilkan sekitar 10.000 ton CO2 setiap musim, yang sebagian besar berasal dari perjalanan tim dan penggemar. Di sisi lain, turnamen internasional seperti Piala Dunia FIFA atau UEFA EURO yang melibatkan banyak negara berkontribusi lebih besar lagi terhadap emisi karbon, terutama karena perjalanan jarak jauh para penggemar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline