Orang bijak pernah berkata, bahwa matahari terbit adalah cara Tuhan untuk mengatakan, "Ayo kita mulai lagi". Nyatanya begitulah siklus yang harus kita hadapi. Memulai hari untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan.
Semangat ini pula yang kami rasakan saat menjemput sinar matahari pagi di Pusat Persemaian (nursery center) Rumpin, Bogor. Ada semangat dan harapan yang ikut tumbuh. Ketika melihat jutaan batang bibit pohon memendarkan cahaya mentari dari embun pagi yang masih tersisa. Ketika melihat kaum ibu dengan senyum cerah yang mengisyaratkan doa saat mereka hendak bekerja.
Tidak jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta. Hamparan lahan pembibitan pohon seluas 8,8 hektare atau sekitar 12 kali lapangan sepak bola, telah dibangun lengkap dengan berbagai sarana prasarana pendukung yang kekinian.
Cukup hangat suasana persiapan pagi ini. Ada sekitar 66 orang tenaga harian dimana 39 orang adalah perempuan dan 27 orang laki-laki. Mereka semua adalah masyarakat desa sekitar nursery center berada. Dari tangan-tangan terampil mereka dilahirkan bibit-bibit pohon berkualitas yang siap tanam. Mulai dari penyiapan media tanam, penaburan benih dan penyapihan, penyiangan, pemupukan dan pemeliharaan, hingga bibit siap didistribusikan.
"Tahun 2022 ada 96 tenaga harian masyarakat yang kami libatkan karena target produksi bibit sebanyak 8 juta batang harus terpenuhi selama setahun. Sangat membantu bagi ekonomi masyarakat desa sekitar, disaat Covid-19 masih membayangi." Ujar Pina Ekalipta, kepala Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung, saat kami menjumpainya sehari sebelum berkunjung ke Rumpin.
Sebagai informasi, Pusat Persemaian Rumpin saat ini dikelola oleh Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Diinisiasi sejak tahun 2020, Pusat Persemaian Rumpin baru diresmikan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo setahun yang lalu, yaitu pada bulan Juni 2022 bertepatan dengan peringatan hari lingkungan hidup.
Pusat Persemaian yang berlokasi di kecamatan Rumpin ini akan menjadi sentra untuk memproduksi kebutuhan bibit pohon bagi masyarakat serta untuk menghijaukan lahan kritis pada Daerah Aliran Sungai (DAS).