Khulfi M. Khalwani
Pertama kali saya mengenal internet yaitu saat kelas 1 SMA di kota Padang. Sekitar akhir tahun 2000. Itu pun karena ikutan teman main aplikasi chatting mIRC yang cukup populer kala itu. Maklum saja, karena saya sekolah SMP di desa dan baru SMA ke kota sehingga baru mengenal warung internet (warnet) saat itu. Saya cukup ingat dengan miRC karena kita cukup mengetik ASL PLS apabila ingin berkenalan dengan orang lain di luar sana.
Selang 23 tahun berlalu, saat ini tepatnya, saya terkejut saat mengetahui anak bungsu saya yang masih TK menjadi juara ke-2 lomba matematika yang diselenggarakan salah satu Mall di kota Bekasi dimana saya tinggal. Saat saya tanya bagaimana belajarnya, dari Youtube jawabnya. Si sulung, kakaknya pun ikut lomba bahasa inggris pada acara yang sama untuk kategori anak SD dan mendapat juara 4. Jawabannya pun sama ketika saya tanya, dia belajar bahasa inggris dari Youtube.
Saat mendengar jawaban mereka, disinilah saya merasa sangat puas karena telah memasang jaringan internet di rumah melalui Internet Provider IndiHome dari Telkom Indonesia. Selain membantu saya dan keluarga untuk urusan pekerjaan dan hiburan, ternyata juga mendukung untuk Pendidikan anak-anak di rumah.
Sesuatu yang tidak pernah saya jumpai dimasa kecil dulu. Yaitu belajar dari internet.
Jumlah pengguna internet di Indonesia tentunya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari literatur yang saya baca,berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa. Jumlah pengguna Internet dari kategori anak usia dini juga cukup tinggi yaitu hampir separuh anak usia dini di Indonesia sudah bisa menggunakan handphone (HP) atau gawai, juga mengakses internet pada 2022.
Internet telah banyak membantu kita. Baik dewasa, remaja maupun anak-anak hingga manula saat ini sudah mengenal internet. Saat Pandemi Covid-19 yang lalu, saat ruang mobilitas kita terbatas, internet terbukti telah menjadi ujung tombak dari kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.
Saat terjadi Pandemi Covid-19, saya menjadi mengenal aplikasi rapat online. itu pun karena saya ditugaskan kantor untuk mengikuti sebuah rapat internasional APFSD pada bulan Maret tahun 2020. Sebelumnya tahun 2019, saya mengikuti rapat ini di Bangkok, Thailand, namun karena wabah covid acara pertemuan dilakukan lewat aplikasi online.
Ternyata mengasyikkan juga.