Lihat ke Halaman Asli

Khulfi M Khalwani

Care and Respect ^^

Keseruan Alumni Fahutan IPB Menanam Pohon dengan Protokol Kesehatan di Situ Dewa Dewi, Sukabumi

Diperbarui: 31 Januari 2021   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situ Dewa Dewi | dokpri

Ibarat bahasa yang menjadi identitas suatu bangsa, maka pohon bagi hutan juga merupakan identitas. Maka berbahagialah mereka yang bisa terus melestarikan identitasnya.

Bagi alumni kehutanan khususnya, apapun dan dimanapun bidang pekerjaan yang ditekuni saat ini,  menanam pohon adalah salah satu upaya mempertahankan identitas mereka. Keyakinan ini juga yang mendorong saya tergerak untuk mengikuti acara penanaman pohon yang diselenggarakan oleh Alumni Fakultas Kehutanan IPB Angkatan E27 di Situ Dewa Dewi -- Cipi'it, Sukabumi pada akhir pekan di bulan Januari 2021.

dokpri

Berbeda dengan acara penanaman bibit pohon yang beberapa tahun sebelumnya mereka selenggarakan bersama alumni Angkatan E18 di mangrove Muara Gembong -- Bekasi, penanaman kali ini dilakukan dengan protokol kesehatan dimana peserta yang hadir terbatas hanya sekitar 20 orang dan semua wajib menggunakan masker. Maklum saja, di tengah merebaknya Covid-19 yang mengharuskan kita semua selalu mawas diri, tentunya kegiatan positif juga harus tetap dilakukan dan digaungkan.

Di era kemajuan saat ini, bagaimanapun menanam pohon harus menjadi gaya hidup bagi siapa saja. Tidak perlu sungkan, karena menanam pohon itu ibarat menanam kebaikan. Menanam adalah kata lain dari doa yang kita panjatkan untuk alam titipan Tuhan, mengingat begitu banyaknya manfaat pohon untuk kehidupan.

dokpri

Kegiatan penanaman bertempat di area terbuka di tepian telaga Dewa Dewi atau Situ Cipi'it. Sebuah lokasi wanawisata yang berada di Wilayah Kerja Perhutani KPH Sukabumi, di Kampung Rawaseel, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Hal menarik di Situ Dewa Dewi adalah kita akan menjumpai sebuah telaga atau situ di tengah hutan pinus. Destinasi seluas kurang lebih tiga hektare ini pas sekali untuk melepas lelah, sembari menikmati panorama alam, suasana perdesaan dan tegakan hutan. Suguhan udara sejuk dan buaian angin lembut dari sela-sela tegakan pinus, serta keramahan warga desa yang mengelola destinasi wisata ini akan menjadi menu pelengkap dari panorama Situ.

Tiga jam perjalanan dari Jakarta, pukul 9 pagi Saya sampai di titik temu. Perjuangan yang lumayan juga karena sempat tersasar meskipun memakai google maps. Untungnya saya tidak terlambat, masih ada beberapa peserta yang belum sampai. Mungkin juga tersasar seperti saya, dan ternyata memang sempat tersasar. Tampaknya papan penunjuk arah ke lokasi Situ Dewa Dewi diperlukan pada beberapa titik belokan jalan di daerah Jampang Tengah Sukabumi.

Kendaraan peserta hanya bisa parkir di halaman sekolah SD berjarak 2 km dari lokasi Situ, dikarenakan kondisi jalan yang cukup resiko hujan semalam. Kemudian perjalanan dilanjutkan menumpang mobil bak terbuka double gardan milik Perhutani. Jika ingin berjalan kaki tentunya lebih menyehatkan di tengah hutan pinus seperti ini.

dokpri

Hawa sejuk langsung merasuk setibanya di lokasi Situ. Tempat cuci tangan disediakan sebelum gerbang masuk. Tampak dari jauh, telaga ini dilengkapi dengan perahu kayu dan bebek-bebekan, tempat berfoto selfie dengan background Situ dan hamparan pinus.

Sebuah icon tulisan Situ Dewa Dewi tampak diujung Situ dengan warna-warni yang menarik di antara tonjolan batu-batu kapur. Seakan memanggil kita untuk bisa mengabadikan gambar atau sekedar swafoto di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline