Salah satu tumbuhan hutan Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan infeksi virus Corona yaitu daun kratom (Mitragyna speciosa Korth). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Kapp et al. (2013), daun kratom mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenol, dan triterpenoid.
Senyawa-senyawa tersebut termasuk senyawa sitotoksik sehingga daun kratom berpotensi untuk digunakan sebagai obat antikanker dan antivirus yang menyerang ketahanan tubuh.
Pohon Kratom banyak di kembangkan oleh masyarakat sekitar hutan di Kapuas Hulu - Kalimantan Barat untuk dipanen daunnya. Masyarakat mengenalnya dengan nama daun Puri'.
Daun ini sudah lama dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat obat segala penyakit, mulai dari kecanduan opioid, penghilang rasa sakit, hingga mengatasi kecemasan.
Daun tanaman ini biasanya dikeringkan dan dikonsumsi dengan cara diseduh sebagai minuman teh atau dalam bentuk kapsul.
Pohon kratom juga ditanam untuk tujuan konservasi tanah. Kratom termasuk dalam tanaman keluarga kopi (Rubiaceae) penghasil alkaloid penting seperti kafeina. Pohon tropis ini tumbuh setinggi 4-16 meter.
Nama tanaman ini belakangan mencuat dan jadi perbincangan di seluruh dunia karena kontroversinya di bidang kesehatan. Pasalnya, daun Kratom yang bagi warga Indonesia dianggap jadi obat herbal, di luar negeri dianggap sebagai narkotika atau obat terlarang.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 tahun 2020 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, status Kratom belum dimasukkan sebagai golongan narkotika.
Mengingat nilai ekonomi kratom yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak adanya kasus penyalahgunaan kratom di Indonesia, mungkin ini bisa menjadi pertimbangan para pihak agar pengembangan tanaman ini dapat dibina untuk mendorong devisa.
Harga serbuk kratom di beberapa situs jual online berkisar antara 80 - 120 ribu per kg.
Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat adalah penghasil utama kratom yang dikirim ke Amerika. Di sana, daun kratom kini memjadi primadona baru setelah harga karet turun. Banyak petani yang dulunya menanam sawit dan karet, telah beralih ke tanaman kratom.