Ada banyak teknik untuk memetakan suatu permasalahan. Di sini saya ingin memetakan permasalahan secara sederhana saja, yaitu menggunakan sumbu 'MAU' dan sumbu 'MAMPU', seperti gambar berikut ini:
Tentu saja peletakan area dari permasalahan di atas sangatlah highly debatable, terutama karena saya memang sangat awam di kebanyakan masalah-masalah di atas. Di sini yang lebih ditonjolkan adalah kombinasi dari 'mau-mampu'nya saja. Penempatan di atas murni hanya berdasarkan feeling saya saja, seperti berikut ini:
- Hukum terletak di area mampu-tidak mau. Tidak mau: Sering terdengar pakar hukum yang bilang bahwa hukum di negeri ini baik-baik saja, padahal ada juga yang bilang bahwa hukum kita sudah sangat ketinggalan jaman. Faktanya adalah kita semua tahu bagaimana wajah hukum di negeri ini. Mampu: Pasti para pakar hukum kita mampu merubah hukum di negeri ini menjadi lebih baik. Mereka itu jelas pintar-pintar, terbukti dan terlihat jelas pada kepiawaian mereka dalam mengolah kata.
- SARA, ini adalah masalah laten yang cenderung sewaktu-waktu bisa muncul ke permukaan. Tidak mau: Ini karena setiap golongan memiliki ego bahwa merekalah yang terbaik. Mereka tidak mau berubah. Tidak mampu: Kurangnya wawasan dan kebesaran jiwa menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi permasalahan SARA ini.
- Kerusakan ekosistem. Mau: Jelas setiap orang ingin agar lingkungan mereka baik dan tidak rusak. Bahkan para penebang pohon itupun inginnya pasti adalah agar pohon selalu ada dan tidak habis-habis. Demikian pula dengan para penambang hasil bumi, dan yang sejenisnya itu. Tidak mampu: Keserakahanlah yang menyebabkan para perusak ekosistem itu menjadi tidak mampu untuk berpikiran jernih lagi.
- Korupsi. Korupsi saat ini berada diperbatasan antara 'mampu-mau' dan 'mampu-tidak mau'. Jelas bangsa ini mampu jika mau memberantas korupsi. Yang ada hanyalah tarik ulur antara yang mau dan yang tidak mau.
- Teknologi terapan. Termasuk di sini adalah teknologi informasi dan komputerisasi. Bangsa ini membuktikan bahwa kita sangat mau dan mampu mengikuti dan menerapkan teknologi informasi dan komputerisasi. Karena itu peluang terbesar bangsa ini dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahannya adalah dengan menerapkan teknologi komputerisasi di setiap bidang dan mengurangi sebanyak mungkin human error. Tentu saja dengan tetap waspada terhadap ekses buruknya seperti pornografi dan pembobolan security.
Masih banyak lagi permasalahan yang bisa dipetakan seperti: sampah, transportasi, birokrasi, peledakan jumlah penduduk (KB), kesempatan kerja, pemerataan pembangunan, HAM, keamanan masyarakat, keamanan nasional, dan seterusnya. Pedoman Sederhana:
- Mampu: Kerjakan.
- Mau: Jangan ditunda-tunda -> Segera kerjakan.
- Tidak mampu: Cari kemampuan, cari bantuan.
- Tidak mau: investigasi permasalahan, cari solusi.
Tentu saja tulisan ini hanyalah teoritis belaka. Prakteknya pasti akan jauh lebih sulit. Akan tetapi pepatah Cina mengatakan: Perjalanan seribu li dimulai dengan satu langkah. Ada kemauan pasti ada jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H