Lihat ke Halaman Asli

Tidak Semua Kebenaran Harus Dikatakan

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13401548611732745314

Apakah semua kebenaran harus dikatakan? Berikut gambarannya menurut saya. CMIIW. Prinsip dasar: Kebenaran selalu memberikan manfaat, digambarkan dengan garis panah keemasan ke kanan atas. Dan kebohongan selalu menghasilkan mudharat, digambarkan dengan garis merah diagonal yang bergerak ke kiri bawah (gaya gravitasi kebohongan). Maka didapatkan bahwa sebaik-baiknya pengungkapan kebenaran adalah apabila seimbang dengan manfaatnya (garis emas ke kanan atas). Dan karena adanya gaya gravitasi kebohongan, maka semakin besar pengungkapan di garis ini, semakin berat rasanya. Semakin besar kebenaran diungkap maka harus semakin besar manfaatnya. Jika manfaatnya kecil, maka tidak ada gunanya mengungkap semua kebenaran. Bahkan kalau tidak ada manfaatnya, maka sebaiknya diam saja, atau silence is golden. Hal ini karena jika melenceng dari garis emas, maka ada konsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung. Jika kebenaran lebih dipentingkan dibandingkan manfaat dari pengungkapannya, maka ini berarti meninggalkan garis emas bergerak ke kiri atas. Dan karena adanya gaya gravitasi kebohongan, pergerakan akan semakin berbelok ke kiri dan akan melintasi garis vertikal, dimana di sini berarti sudah tidak peduli lagi dengan manfaat-mudharatnya. Kemudian masuk area kiri-atas, dimana termasuk di area ini adalah ghibah, atau membicarakan keburukan orang yang tanpa manfaat biarpun itu kebenaran. Di area ini pula selanjutnya terjadi penurunan kebenaran menjadi kebohongan. Dan akhirnya terjun bebas ke kiri-bawah, dimana fitnah adalah termasuk di area ini. Bagaimana dengan white lie? Ini dimulai dengan lebih mementingkan manfaat dibandingkan dengan kebenarannya, yang berarti bergerak ke kanan bawah dari garis emas. Dan karena gaya gravitasi kebohongan, maka pergerakan akhirnya akan melintasi garis horisontal, dimana sudah tidak ada lagi kebenaran, tetapi semata-mata hanya ada kebohongan. Selanjutnya adalah seperti biasa, kebohongan akan semakin menjadi-jadi, dan akhirnya bergerak lurus ke kemudharatan, ke area kiri-bawah. Tentu saja itu hanya ilustrasi dasar saja. Dalam prakteknya akan banyak variasi kerumitan. Salah satunya adalah relatifitas dari definisi manfaat, manfaat yang dimaksud bagi siapa? bagi masyarakat? bagi kelompok tertentu? atau bagi diri sendiri? Sekali lagi, ini hanya menurut saya, please CMIIW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline