Sekilas menatap bangunannya, langsung tampak ciri warisan bangunan dari zaman Hindia Belanda. Peron di sisi bangunan itu, rangkaian gerbong kereta pengangkut barang yang salah satunya ada banyak tangki di atasnya, sedang terparkir di atas rel dengan 4 jalur, menegaskan kalau bangunan tua ini adalah sebuah stasiun kereta.
Pada sudut dinding bangunan stasiun kereta ini tertulis Belawan +1,90. Ya, bangunan tua ini adalah stasiun Belawan dengan singkatan BLW, nomor kode 8900, beralamat di Belawan II, kecamatan Medan Belawan, kota Medan, SUMUT, pada km 21+607 lintas Medan - Belawan, dan berada pada ketinggian 1,90 mdpl.
Pada Minggu (30/04/2023) yang lalu, turun dari KM. Kelud di pelabuhan Belawan, Medan, kami diarahkan berjalan ke pelataran parkir stasiun Belawan yang tepat berada di seberang pelabuhan yang diberi nama Bandar Deli itu. Bus tumpangan kami menunggu di pelataran parkir stasiun kereta api yang legendaris ini.
Namun, saat ini tampak jelas bahwa stasiun Belawan sudah tidak difungsikan lagi sebagai tempat untuk melayani penumpang kereta api. Di luar area stasiun, ada bus dan banyak taksi sewaan yang menawarkan jasa angkutan kepada para penumpang yang baru turun dari kapal yang tertambat di pelabuhan.
Berjalan sambil menenteng barang-barang bawaan menuju bus yang sudah menunggu kami sejak beberapa menit yang lalu, aku kagum dengan bagaimana terintegrasinya moda transportasi di negeri kita pada masa dahulu kala. Ada rasa senang karena bangunan tua ini masih berdiri kokoh, tapi ada juga rasa sedih karena stasiun ini tidak lagi melayani penumpang.
Aku membayangkan kalau jalur kereta api ini semestinya tetap dipertahankan untuk penumpang, dihidupkan kembali untuk mengintegrasikan moda transportasi kapal laut dan kereta api bagi penumpang. Aku pun mengabadikan berbagai sudut stasiun ini sebelum beranjak pergi menuju bus yang menjemput kami ke pelabuhan Belawan.
Ciri Khas pada Stasiun Belawan
Dikutip dari laman heritage.kereta-api.co.id, stasiun Belawan merupakan stasiun kereta api yang statusnya masih beroperasi, berada di wilayah kerja Divisi Regional 1 Sumatra Utara dan Aceh, di mana PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operatornya.