Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Periuk Tua dan Tungku yang Hampir Padam

Diperbarui: 2 Mei 2021   03:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Periuk tua dan tungku kayu bakar (Dokpri)

Hamba sahaja manut dan taat, seringkali didasari oleh kemampuan merasakan hadirnya kuasa. Lebih dari itu, sebagian hamba mampu setia karena merasakan hadirnya kemurahan hati yang tulus tanpa prasangka.

Keduanya mendatangkan berkat dan kebaikan. Sebab bila bukan demi pahala, sekurangnya adalah keharusan demi dapur ngebul penyambung nyawa. Asa dari sebuah periuk tua di atas tungku kayu bakar yang hampir padam.

Seiring memudarnya ketaatan dan kesetiaan, sesungguhnya pada saat yang sama hadirnya berkat dan kebaikan taklagi terasa. Hidup hanya untuk hidup, ada hanya untuk ada, tiada tanpa makna.

Dalam dunia tanpa hamba, tuan pun tiada. Dalam dunia hamba hanya tersisa periuk tua.  Dalam dunia tuan tersedia hukum rimba.

Siapa kuat, siapa cepat, siapa lihai, bertahan paling lama. Sebab yang baik, taat, dan setia tidak pernah cukup. Ia terkadang tumpas, seolah takpernah ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline