Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, adalah salah satu desa di mana masih berdiri rumah adat Karo. Jumlahnya sebelumnya ada 5 unit. Namun, salah satu di antaranya, telah dipindahkan ke Berastagi.
Nama rumah yang dipindahkan itu adalah Rumah Gugung. Pemindahan ini, termasuk bagian dari inisiasi Pastor Leo Joosten Ginting, yang telah banyak berkiprah dalam rangka pelestarian kekayaan budaya Karo.
Pastor Leo Joosten meninggal dunia pada Minggu, 28 Februari 2021 pukul 02.28 WIB dalam usia 79 tahun.
Ia dikebumikan pada Selasa, 2 Maret 2021 di Pemakaman Kapusin Sinaksak, kota Pematang Siantar.
Mengenai kisah inspiratif dan karya Pastor Leo Joosten Ginting dapat dibaca di "Mengenali dan Mencintai Budaya Sendiri Melalui Sosok Pater Leo Ginting."
Dengan demikian, rumah adat Karo yang tersisa di Desa Dokan seluruhnya tinggal 4 unit. Masing-masing rumah adat itu memiliki nama, yakni Rumah Mbelin, Rumah Ketek, Rumah Sendi, Rumah Tengah, dan Rumah Mbaru.
Berdasarkan jumlah keluarga yang mendiami rumah adat itu, tiga rumah adat, selain Rumah Ketek, dihuni oleh delapan kepala keluarga, sehingga disebut Rumah si Waluh Jabu. Sedangkan, Rumah Ketek hanya dapat dihuni oleh empat kepala keluarga.
Pada hari Senin,1 Maret 2021, kami diberi kesempatan memasuki bagian dalam Rumah Mbelin. Sama dengan namanya, mbelin berarti besar.
Pada salah satu bagian khusus dalam rumah adat ini dihuni oleh pembesar desa, yang disebut pengulu Dokan yang bermarga Ginting Munte.
Kami cukup beruntung, sebab kunjungan kali ini dibarengi penjelasan oleh dua orang pemudi yang merupakan warga desa Dokan.
Mereka bersama keluarganya menempati rumah adat yang merupakan salah satu simbol kebanggaan orang Karo ini.