Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Harmoni di Rinai Rintik Akara

Diperbarui: 22 Desember 2020   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Mateusz Dach from Pexels

"Kadang sesuatu hadir begitu sederhana, sehingga kita enggan mengakuinya. Orang sibuk melihat apa yang di seputar mata, dan tak bisa mencapai yang utama." (Ayu Utami, novelis)

Teng, teng
Lonceng berdentang
Rinai rintik damai bersemayam di palung kalbu
Mendamba kehidupan nan ahsan

Tersamar akara harmoni
Rusuh hati dibuai aksa
Watas syukur dan nestapa
Sekejap meredup, sesekali bergelora

Bak anala tersaput anila
Timbul tenggelam, tersipu malu
Mendekap akidah, mendamba aksama
Bakti merenda astu

Sesekali terjatuh jua
Mencoba bangkit, tak jua menyerah
Ambu sempena, membersit harap

Menghabiskan musim, menjura dalam doa
Sukacita, cinta, harmoni perdamaian
Nantikan 'ku jelang

Catatan:
Akidah: iman
Akara: bayang
Aksa: mata
Ahsan: lebih baik
Aksama: ampunan
Anala: api
Anila: angin
Astu: puji
Ambu: aroma
Sempena: berkah
Menjura: membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan, dengan maksud menghormat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline