Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Kasih Putih dalam Telur Kafah Kirana

Diperbarui: 16 Desember 2020   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telur ayam kampung (dokpri)

Kotkotkotkot, kotekot
Petok petok petok
Hari itu, 13 telur lahir dari rahim induknya
Buah cinta dari 20 hari musim kawinnya

Ketiga belasnya kafah kirana, cantik sempurna
Putih, bersih, meski lahir di tempat suram merana
Mereka pun sebentuk kasih putih
Buah cinta ibu bapaknya

Beruntung, mereka ayam kampung
Ayam petelur dan pedaging mungkin lebih merana
Hidup di kandang mewah, sama-sama berakhir di rongga mulut
Mulut-mulut manusia yang menganga

Hidup tak selamanya soal asal usul dan makna
Tidak pula soal elok atau tidak menjalaninya
Tapi untuk siapa dan bagaimana sesuatu berguna
Mitos melawas tersedia, kenyataan tak lagau nan lengkara

Yang kurang amalnya, pun tak elok lakonnya
Terutama yang suka melawan, tumpas lebih dahulu
Bukankah makin elok, bila hidup terisi penuh yang cantik molek?
Kasih putih bermakna kafah kirana

Telur putih tak melawan, tak juga mengeluh
Bergeming meski diintip, dielus, sesekali dierami
Besok, lusa, atau entah kapan, bisa juga hari ini
Ia tumpas bahkan sebelum menetas

Takada pilu, bagi induknya, apalagi telurnya
Ayam liar di hutan, mungkin lebih bahagia
Meski semuanya tetap akan tumpas pada waktunya
Kasih putih, bahagiamu mungkin meranaku

Catatan:

Kafah: sempurna
Kirana: cantik, molek
Lagau: percuma
Lengkara: mustahil
Malawas: luas, lapang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline