"Pewarta pulang membawa kisah, bukan membawa nama."
Pewarta yang pulang membawa nama, artinya pewarta yang dikisahkan, bukan pewarta yang berkisah.
Namun, seperti takdir guru, "Muridnya selalu menjadi lebih pintar dari dirinya".
Kenapa menulis berita?
Kenapa menulis berita, termasuk pertanyaan untuk lingkup yang lebih luas, "kenapa menulis?"
Berita, ada yang tidak penting, penting, dan penting sekali. Dalam jurnalistik, sebuah berita ditulis karena ia penting dan penting sekali.
Begitupun dalam hidup, ada yang dirasa tidak penting, penting, dan penting sekali. Jadi, kalau ada yang dirasa penting dan penting sekali dalam hidup, mengapa pula tidak menulis?
Memulai Menulis
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis mungkin sudah sangat banyak kita jumpai, dan mudah ditemukan pada mesin peramban di intenet. Termasuk dari banyak tulisan rekan-rekan kompasianers, yang sekaligus juga adalah para ahli dan praktisi.
Namun, hal yang sama pun bila dipelajari (dibaca) berulang-ulang, tak jarang menghasilkan sudut pandang baru, memperkaya wawasan, menemukan kekeliruan, dan menghasilkan evaluasi demi kemajuan. Sekalipun itu hasil dari tulisan receh seorang amatiran.
Jadi, tak salah menghadirkan kembali sebuah hal yang sama pada kesempatan lain, dan dengan cara yang berbeda. Berikut ini beberapa hal yang perlu bagi jurnalis yang mau berkisah itu.