Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Mengenang Bruno, Memperingati Hari Hak Asasi Hewan Sedunia

Diperbarui: 17 Oktober 2020   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Bruno, nama seekor anjing peliharaan kami, yang menjadi bagian anggota keluarga sejak tahun 2006. Saat itu usianya baru beberapa bulan.

Layaknya anak kecil yang baru belajar mengenal mainan, ia tengah berada pada usia lucu-lucunya meskipun sering kali sangat merepotkan; buang kotoran sembarangan, merobek setiap barang yang ia temukan, hingga keluyuran tanpa sedikitpun rasa kecemasan saat lepas dari pengawasan.

Seiring waktu berjalan, Bruno segera menua dan semakin jarang dimandikan. Namun, ia tampak semakin tenang dan lebih banyak diam.

Meskipun begitu, untuk urusan keamanan, ia cukup galak. Ia akan menyalak kepada setiap orang asing yang masuk ke pekarangan. Meskipun galak, Bruno bukan anjing gila.

Semakin lama, semakin terasa bahwa Bruno semakin kurang mendapat perhatian. Ia semakin tidak lucu seiring usianya yang semakin menua.

Pernah suatu ketika, Bruno menghilang lebih dari sebulan. Meskipun hanya seekor hewan peliharaan, ketidakhadiran Bruno di rumah seperti biasanya menyisakan rasa kehilangan dan penyesalan. "Mungkinkah ia pergi karena merasa sudah tidak lagi dibutuhkan?" pikir kami.

Dalam keyakinan sebagian orang, kuatnya rasa "kemanusiaan" seekor anjing peliharaan memberikan petunjuk yang bisa dijadikan kesimpulan berdasarkan pengalaman, bahwa sering kali seekor anjing yang pergi dan tidak kembali dalam jangka waktu yang lama, adalah salah satu dari sekian banyak tanda, bahwa ia mungkin akan segera mati.

Namun, entah bagaimana, setelah lebih dari sebulan, Bruno menemukan jalan pulang dan kembali ke rumah dalam keadaan lusuh tak terawat. Ada perasaan lega, meskipun Bruno memang bukan lagi anak anjing yang lucu.

Dilansir dari www.bbc.com, usia anjing yang paling tua tercatat dimiliki oleh seekor anjing bernama Maggie, yang mati dalam kondisi buta dan tuli pada usia 30 tahun, di negara bagian Victoria, Australia.

Pada 22 September 2017, Bruno yang mungkin sudah berusia 11 atau 12 tahun, terlihat sudah sangat tua dan ringkih. Semakin sedikit rambut yang tersisa di badannya. Tatapan matanya sendu dan gerakannya sangat lamban.

Foto terakhir Bruno, 17/12/2017 (Dokpri)

Ia bahkan lebih banyak berbaring dan nyaris tanpa seringai galak yang dulu bisa tampak sangat menakutkan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline