Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Masih Ada Waktu, Meminjam Catatan pada Ilalang dan Bintang Gemintang

Diperbarui: 14 Oktober 2020   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar, Masih Ada Waktu (Official Audio) YouTube)/ Ebiet G. Ade

Judul lagu dengan rima yang indah pada lalang dan bintang gemintang, adalah miliknya Ebiet G Ade, pencipta dan penyanyi lagu-lagu ballad Indonesia, yang pada 21 April yang lalu sudah berusia 66 tahun. Judul artikel ini adalah bagian dari lirik lagu yang berjudul "Masih Ada Waktu".

Lagu ini adalah bagian dari album Ebiet G Ade yang berjudul Aku Ingin Pulang. Album ini dirilis pada tahun 1993, saat usiaku baru 10 tahun.

Mumpung masih ada waktu buat kita, untuk mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Tentu ada hikmah yang harus kita petik, atas nama jiwa, mari heningkan cipta
Bersyukur masih diberi waktu, entah sampai kapan
Tidak ada yang bisa menghitung, hanya atas Kasih-Nya kita masih bertemu matahari

***
Sebagian dari syair lagu Masih Ada Waktu ini, bercerita tentang perlunya manusia merenungi kesempatan yang masih tersedia dalam hidup yang dijalaninya, dan bersyukur oleh karena-Nya. Bagian dari hidup yang penuh ungkapan syukur itu adalah, perbuatan baik kepada sesama dan seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Menghubungkan perenungan dari lagu ini dengan hampir dua tahun saya ikut menulis di Kompasiana, rumah bersama, saya mencoba menarik hubungan antara "waktu" yang memberikan pelajaran tentang kebijaksanaan, dalam hubungannya dengan kecintaan terhadap sesama manusia dan alam lingkungan.

Pada tahun pertama bergabung di Kompasiana di tahun 2018, pelajaran tentang budi pekerti yang dituliskan dalam sebuah buku berjudul Pembahasan Budi Pekerti Di Zi Gui Menuju Kehidupan Bahagia--sekaligus menjadikan "Di Zi Gui" sebagai label kata kunci yang paling sering tersemat dalam artikel yang saya tulis.

Pelajaran Di Zi Gui mengatur tatanan hubungan manusia dari sejak usia dini (anak-anak). Mulai dari hubungan yang paling erat di antara anggota keluarga, sampai cara berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.

Di Zi Gui merupakan bahan pendidikan yang akan membentuk karakter yang baik, dan juga merupakan dasar untuk melahirkan dan mengembangkan kasih sayang dan moralitas.

Secara khusus, Di Zi Gui menegaskan pentingnya pendidikan rumah tangga dalam membentuk etika dan norma kehidupan yang sehat dan baik bagi seseorang.

Tujuannya adalah untuk membentuk manusia seutuhnya, sehat jasmani dan rohani, jadi andalan keluarga, dan juga mengabdi kepada bangsa dan negara.

Dari 5 artikel dengan kata kunci Di Zi Gui tersebut, 1 diantaranya diberi label artikel utama dan yang 4 lagi menjadi artikel pilihan. Selengkapnya mengenai kelima artikel tersebut dapat dibaca pada 1, 2, 3, 4 dan 5.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline