Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Belajar dari Khotbah di Bukit: Seandainya Kamu Berikan Nama Lain untuk Gandhi, Ia Akan Tetap Harum Mewangi

Diperbarui: 2 Februari 2020   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Mahatma Ghandi (Sumber: flickr.com/photos/55638925@N00 via wikimedia.org)

Mohandas Karamchand Gandhi lahir di Porbandar, Agen Kathiawar, Gujarat, India Britania, 2 Oktober 1869. Meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun, disebabkan oleh pembunuhan/ penembakan. Jenazahnya dikremasi di Rajghat, Delhi.

Ia adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India. Lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi, ia adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India.

Ia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Gerakan Kemerdekaan India yang dipimpin Ghandi dengan menerapkan filosofi Satyagraha dan Ahimsa atau antikekerasan.

Pada masa hidupnya, banyak negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri. Gandhi merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Alfred, Rajkot. Pernah juga kuliah Samaldas di Bhavnagar dan kuliah di Universitas London.

Ghandi memiliki seorang istri bernama Kasturba Gandhi. Anak-anaknya yakni Harilal, Manilal, Ramdas, dan Devdas. Gandhi lahir dari pasangan Putlibai Gandhi (ibu) dan Karamchand Gandhi (ayah).

Gelar Mahatma berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "jiwa agung". Nama ini diberikan kepadanya pada tahun 1914 di Afrika Selatan. Ia juga dipanggil Bapu dan Gandhiji. Di India, panggilan Bapu dari asal bahasa Gujarat adalah panggilan istimewa untuk "ayah" atau "papa".

Mengenangkan pepatah lama dari William Shakespeare, "What is a name? That which we call a rose by anyother name would smell as sweet." Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi.

Demikian dengan Mahatma Ghandi, dengan apapun ia dipanggil, ia adalah tetap seorang Ghandi. Dengan wajah khas seorang manusia tua yang tersenyum, mengenakan kacamata, dan dengan sabuk putih di atas bahu kanannya, itu adalah gambaran sosok salah satu orang terbesar yang dikenal oleh dunia sebagai orang yang penuh dengan kasih sayang yang pernah ada.

Pada kebaktian Minggu pagi ini, pendeta membacakan nats bahan bacaan dari Alkitab, pada Kitab Matius Pasal 5 ayat 1-12, itu adalah ayat-ayat Sabda Bahagia, yang diucapkan Yesus kepada orang banyak dan murid-muridnya di atas sebuah bukit. Kata-Nya:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline