Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Berbagi Waktu dengan Alam di Air Terjun Sikulikap

Diperbarui: 11 Januari 2020   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air Terjun Sikulikap (dokpri)

Air Terjun Sikulikap adalah salah satu objek wisata alam yang ada di wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Air terjun ini merupakan bagian dari aliran sungai yang mengalir pada kawasan ekosistem Leuser yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Karo. Lokasinya berada di dekat gapura perbatasan Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Karo.

Pengelolaan taman hutan raya bukan merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten, maka pengelolaan kawasan hutan yang merupakan lokasi air terjun ini berada di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan Provinsi Sumatera Utara.

Setelah sempat kurang terawat dan kurang diminati pengunjung, sejak tahun 2019 yang lalu, penataan lokasi objek wisata ini telah mengalami perkembangan yang semakin baik. Sebagaimana dilansir dari laman www.medanbisnisdaily.com, adalah dua pemuda kelahiran Tanah Karo yang merupakan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Ardian Surbakti dan Kristian Ginting, yang merias kawasan ini menjadi semakin menarik dan tertata baik, meskipun masih perlu ditingkatkan.

Kristian adalah alumni IPB jurusan Silvikultur, sementara itu Ardian adalah alumni jurusan Teknologi Benih. Mereka bertekad untuk mewujudkan kembali lokasi Air Terjun Sikulikap sebagai salah satu lokasi wisata andalan seperti dahulu kala.

Pengelolaan kawasan ini oleh kedua pemuda ini bekerjasama dengan pihak kehutanan melalui UPT Tahura Bukit Barisan. Penataan yang sudah sangat terlihat, mulai dari pintu masuk hingga lokasi air terjun.

Gerbang Masuk ke Air Terjun Sikulikap (dokpri)

Pada Jumat, 10 Januari 2020, kami bersama rombongan dari kantor berkunjung ke tempat ini untuk mengisi jadwal kegiatan olah raga yang merupakan bagian dari program pemerintah, Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang tentunya termasuk untuk diterapkan oleh Aparatur Sipil Negara. Untuk parkir kendaraan ditetapkan oleh pihak pengelola biaya sebesar Rp. 30.000 per kendaraan beroda empat, dan biaya masuk Rp. 5.000 per orangnya.

Berkunjung ke tempat ini, kita akan segera dimanjakan oleh suasana khas hutan hujan tropis, dengan kanopi daun-daun pepohonan yang menjulang tinggi, batang pepohonan dan bebatuan yang ditutupi tumbuhan lumut, sehingga cuaca di sini cukup sejuk, bahkan sering kali berkabut meskipun pada siang hari. Suasana juga semakin segar tatkala menikmati hijaunya hutan, suara kicauan burung, dan suara deburan air terjun yang terdengar sejak dari jarak sejauh 50 meter.

Tumbuhan jenis jamur yang menempel di bebatuan di jalur menuju Air Terjun Sikulikap (dokpri)

Tumbuhan jenis jamur yang hidup di sekitar lokasi Air Terjun Sikulikap (dokpri)

Dalam bahasa Karo Air Terjun disebut Sampuren. Jadi nama lain air terjun ini adalah Sampuren Sikulikap. Dari penjaga tempat ini, saya baru tahu kalau Sikulikap itu adalah nama fauna dari keluarga kera, yang berbulu hitam, berlengan panjang, dan ada warna agak keabu-abuan di punggung dan kepalanya. Mungkin penamaan air terjun Sikulikap tidak lain karena hutan sekitar air terjun ini merupakan habitat bagi Sikulikap, secara alamiah memang hewan-hewan, terutama mamalia, hidup dan berkembang biak di sekitar sumber air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline