Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Mengapa Manusia Menepuk Jidat?

Diperbarui: 19 April 2021   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menepuk jidat (kompas.com)

Jidat adalah bagian tubuh bertulang yang terdapat di kepala bagian depan di atas mata. Berhubungan dengan kepala, maka tidak lain itu berhubungan dengan otak sebagai isinya. Dahi vertikal yang dimiliki manusia memiliki otot, salah satunya disebut otot frontalis, yang berfungsi menggerakkan dan mengkontraksikan tempurung dahi.

Ada anggapan umum yang menyatakan bahwa jidat yang lebar menandakan tingkat intelektualitas yang tinggi dari seseorang. Hal ini pada dasarnya hanyalah mitos belaka, tapi juga sudah umum dipahami sejak dahulu kala bahwa jidat berkaitan dengan citra kemampuan berpikir manusia, dengan akal budi. Hal itu mungkin ada juga masuk akalnya, mengingat jidat ada di kepala, di mana otak manusia juga ada di dalamnya.

Maka, tidak heran beberapa budaya menempatkan simbol-simbol budi dan dayanya di jidat mereka.

Misalnya, orang India, orang Hindu, orang Budha, atau orang Katolik yang membuat salib dari abu di jidatnya pada hari Rabu Abu, atau orang Yahudi yang mengikatkan Tefillin yang merupakan kotak kecil berisi gulungan perkamen ayat-ayat Alkitab dan diletakkan di atas jidat mereka, dan sebagainya.

Sehubungan dengan otak, dapat dibagi atas 3 bagian utama, yakni cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil) dan brainstem (batang otak). Otak besar merupakan bagian otak yang paling besar, dibagi menjadi dua bagian, yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. 

Permukaan luar cerebrum (Cerebral Cortex) merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi (sinapis), yaitu suatu sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak.

Bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf terbungkus mielin yang berfungsi menyampaikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang.

Otak besar dibagi menjadi 4 bagian yang disebut bagian yang disebut lobus, yakni lobus frontal (depan), parietal (atas), temporal (samping), dan oksipital (belakang). Lobus frontal berfungsi mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan. 

Sementara itu, Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang ukuran, bentuk dan arah).

Sedangkan Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi dan fungsi bicara. Dan terakhir, Lobus oksipital berfungsi mengendalikan penglihatan.

Dengan lobus frontal yang merupakan bagian otak besar yang berada di depan, maka itu adalah bagian otak yang dilindungi dari luar oleh jidat, yang berada di kepala bagian depan di atas mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline