Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Kemiskinan seperti Kecoak yang Kini Nyaris Mustahil untuk Dibunuh

Diperbarui: 6 Agustus 2019   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kecoak (Sumber: cockroach) | sains.kompas.com

Metamorfosis, sebuah buku karangan Franz Kafka diterbitkan pertama kali pada tahun 1915. Buku ini merupakan salah satu karya terbesar Kafka yang hingga kini masih digemari. Cetakan pertama berbahasa Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Promethea dan Narasi, Yogyakarta.

Pada sebuah bab yang juga berjudul Metaformosis, dijelaskan tentang sebuah peristiwa dimana Gregor Samsa tiba-tiba mendapati dirinya berubah secara misterius menjadi kecoak ketika ia bangun dari tidur pada sebuah pagi. Ini adalah kehidupan dalam sebuah kenyataan surealis, super realitas, dimana fiksi bercampur dengan nonfiksi, rasional dan irasional.

Samsa adalah seorang penjaja keliling, anak dari pasangan suami istri yang tidak lagi bekerja, Herr Samsa dan Frau Samsa. Ia juga mempunyai seorang saudara perempuan bernama Grete. Dulunya ia adalah seorang perwira militer dengan pangkat letnan, sebelum ia menjadi penjaja keliling untuk membantu ekonomi keluarganya.

Dalam novel ini digambarkan sisi rasionalitas dan irasionalitas manusia secara bergantian. Pesannya barangkali adalah pesan simbolik tentang bagaimana rapuhnya manusia dalam segala "kemapanan" yang semu.

Setelah ayahnya, Herr Samsa, bangkrut, Samsa memutuskan membantu ekonomi kaluarganya dengan menjadi penjaja keliling. Ibunya yang juga sudah tua tidak terlalu kuat untuk bekerja, dan Grete adiknya terlampau manja dan kurang mandiri.

Irasionalitas yang terjadi pada Samsa adalah saat ia merasa bingung mendapati apa yang terjadi pada dirinya saat ia terbangun dari tidur pada suatu pagi. Ia merasa bahwa itu hanyalah efek sementara akibat ia sangat kelelahan dalam bekerja demi memenuhi semua target kerjanya. Ia adalah seorang pekerja yang rajin, tidak pernah absen dalam bekerja, bahkan sakitpun tidak pernah.

Namun, saat terbangun pada pagi itu, untuk sekadar menggeser badannyapun ia merasa kesulitan. Punggungnya sekeras cangkang kura-kura dan kaki-kakinya sangat kecil meskipun banyak, dan bergerak-gerak sendiri seperti bukan atas perintahnya.

Satu hal yang sangat disesalkan Samsa adalah saat kepala tata usaha tempatnya bekerja datang ke rumahnya untuk mencari tahu sendiri alasan keterlambatannya. Menurut Samsa, ini adalah suatu hal yang sangat berlebihan.

Bagaimana seorang pekerja yang sangat mencintai pekerjaannya dan tidak pernah melalaikan tanggung jawabnya, apalagi dengan sengaja mencari alasan yang tidak masuk akal untuk tidak masuk kerja, diburu hingga ke rumahnya hanya karena telat datang bekerja. Bagaimanapun, perubahan ini hanya ilusi, pikir Samsa. Ia akan segera pergi bekerja.

Dalam kenyataannya, ternyata apa yang terjadi pada Samsa benar adanya. Ia telah berubah menjadi kecoak, yang tidak menyukai makanan yang bersih, lebih suka tinggal di tempat yang gelap dan lembab, dan terlihat sangat menjijikkan bagi manusia. Tentu saja kenyataan ini adalah sebuah pukulan berat bagi Samsa, ia adalah tulang punggung keluarga.

Biasanya ia akan sedikit menyombong di hadapan anggota keluarga saat memberikan gaji yang dia terima untuk mencicil hutang keluarga. Ia juga berjanji akan menyekolahkan Grete, adiknya, ke sekolah musik, karena Grete sangat suka bermain biola.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline