Lihat ke Halaman Asli

Teofila pati

Mahasiswa Pendidikan Biologi/Universitas Sanata Dharma

Menguak Sejarah di Balik Spesies Homo Erectus

Diperbarui: 19 Desember 2022   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Homo Erectus  merupakan nenek moyang manusia yang berevolusi di Afrika lebih dari 2 juta tahun yang lalu. Homo Erectus pertama kali ditemukan di pulau Jawa Indonesia dan kemudian ditemukan di negara Cina. Spesies homo Erectus dapat tinggal di berbagai belahan dunia dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang beriklim pleistosen. 

Penemuan ini juga merupakan salah satu bukti yang paling penting dalam mendukung gagasan evolusi tentang manusia purba. Homo Erectus terdiri dari tiga jenis yakni, Homo Erectus Arkaik yang merupakan jenis homo yang paling tua dan paling arkaik dan kekar yang mempunyai volume otak sekitar 870 cc,  kedua  Homo Erectus Tipik  merupakan jenis homo yang lebih maju dibandingkan dengan homo arkaik dan mempunyai bagian terbanyak dari homo Erectus di Indonesia, susunan tengkoraknya lebih ramping walaupun dahinya sedikit miring dan tonggos serta mempunyai kapasitas paru-paru sekitar 1.000 cc. Terakhir Homo Erectus Progresif merupakan jenis homo yang paling maju diantara homo yang lainnya. 

Hal ini dikarenakan homo progresif mempunyai volume otak terbesar yaitu 1.100 cc, sehingga menyebabkan atap tengkoraknya lebih tinggi dan lebih membundar dari pada dua jenis homo sebelumnya.

Penemuan penelitian terkait perkembangan dan riwayat hidup Homo Erectus sudah dilakukan oleh para peneliti yakni SC Anton dari Rutgers University dan SR Leigh dari University of illinois terkait evolusi dan modifikasi pola perkembangan serta memahami bagaimana dan kapan pola morfologi Homo Erectus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia. 

Perkembangan Homo Erectus menjadi manusia dipertimbangkan oleh dua aspek penting yaitu aspek pertama para peneliti melakukan analisis komparatif heterokronis yang menjadi awal mula tengkorak togeni pada Homo Erectus dan Homo Sapiens yang berfokus pada perbedaan yang dikendalikan secara genetik dalam waktu, laju, dan durasi dalam hubungan antara ukuran, bentuk, usia saat perkembangan kedua spesies homo tersebut. Aspek kedua peneliti melakukan eksplorasi yang mendalam terkait perbedaan bagaimana perkembangan tubuh menggambarkan Homo Erectus yang tumbuh mencapai ukuran dewasa dengan melihat apakah percepatan perkembangan  mencirikan Homo Erectus atau tidak. Perkembangan  Homo Erectus dan Homo Sapiens dibagi kedalam jangka waktu yang relatif berbeda termasuk percepatan sebelum periode perkembangan Homo Erectus dan Homo Sapiens, penelitian ini didukung oleh analisis heterokronis serta pengamatan terkait riwayat hidup yang kemungkinan besar berhubungan dengan perkembangan Homo Erectus dan Homo Sapiens.

Dalam penelitian sebagian besar riwayat perkembangan Homo Erectus didasarkan dalam perbandingan informal, para peneliti berpendapat bahwa masing-masing era perkembangan dan pertumbuhan otak pada spesies homo mengalami perubahan setiap masa, disisi lain percepatan pertumbuhan dan perkembangan manusia konsisten dan sesuai dengan manusia pada umumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline