Anda sekalian pasti sependapat kalau kubilang bahwa kepergian orang tercinta pasti meninggalkan duka mendalam di sanubari. Lebih-lebih apabila sosok itu merupakan ibu kandung yang tak cuma selama 9 bulan menggendong kita dalam perutnya, melahirkan dengan pertaruhkan nyawa, membesarkan hingga sampai mengantar kita ke puncak karir. Itulah yang dialami satu-satunya manusia di planet biru ini sekarang ini. Dialah Jokowi.
Cenderung lebay mungkin menurut Anda perkataan barusan. Tapi apabila anda adalah orang yang menganggap jabatan presiden dari sebuah negara adalah puncak dari sebuah karir, maka tentu Anda sependapat. Ya, Anda tentu setuju bahwa saat ini satu-satunya pemimpin dunia yang sangat berduka adalah Joko Widodo, Presiden kita.
Ibunda Sujadmi, ibunya yang tercinta kini pergi untuk selamanya setelah sempat dirawat akibat sakit kronis yang diderita beliau sekian tahun.
Namun, seraya mengibarkan bendera hitam tanda berduka untuk ibunda sang presiden, saya harus menjerembabkan diri di tanah guna menghampar salut untuk kebesaran jiwa seorang Joko Widodo. Kata-kata saya kurang dalam mengungkapkan besarnya rasa takjub yang teramat sangat.
Oke, untuk beberapa kebijakannya selaku presiden selama ini sudah banyak yang aku kasih jempol. Tak sedikit juga kritikan pedas aku lontarkan karena saya termasuk yang mengagumi seorang figur dari kebijakan yang dibuatnya.
Namun untuk kesempatan ini, bila saja aku memiliki 1000 jempol, aku akan memborongnya semua untuk beliau. Bagaimana tidak? Di saat lelahnya beliau hadapi serangan wabah yang lagi menghantam negeri, terus ditinggal ibunda terkasih, eh, sehabis menguburkan sang ibunda, beliau malah sudah harus mengikuti KTT G-20, walau secara virtual.
Luar biasa orang ini! Duka pribadi tak dia hiraukan demi nyawa 200an juta rakyatnya. Inilah pemimpin yang sebenar-benarnya pemimpin. Dia taruh urusan bangsa jauh di puncak tertinggi prioritas. Padahal, bila beliau mau, beliau bisa titipkan ke Wapres atau Menlu untuk urusan KTT Luar Biasa G-20 ini.
Manusia-manusia Berwatak Iblis Melihat Celah Menyerang
Namun, pengorbanan luar biasa pemimpin seperti ini ternyata tak mampu dilihat oleh manusia-manusia sampah di republik ini, manusia-manusia yang dengan seringai serigalanya terus menghantui apapun yang dikerjakan Presiden Joko Widodo.
Terhadap pengorbanan Joko Widodo yang demikian tadi malah menjadi celah bagi mereka untuk semakin "menginjak-injak" harga diri seorang Joko Widodo. Lihat saja status dan komen-komen mereka berikut ini!