Lihat ke Halaman Asli

Marjono Eswe

Tukang Ketik Biasa

Kaum Muda Jangan Genit

Diperbarui: 28 Agustus 2020   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menuju Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju, makmur, beradab dan bermar-tabat tentu bukan pekerjaan yang mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Indonesia Emas 2045 butuh perjuangan keras, semangat pantang menyarah dan tidak putus asa. Harus ada peran serta seluruh komponen bangsa, tak terkecuali para pemuda.

Sudah seharusnya pemuda mampu memainkan peran dalam pembangunan, baik sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan.

Masih di medio Agustus bulan merdeka. Maka mari kita menjaga nyala mimpi pendahulu kita dengan energi baru, spirit baru dan harapan baru menuju Indonesia Emas 2045. Terus berkreasi dan berinovasi untuk solusi bagi persoalan bangsa ini.

Saat ini Indonesia menghadapi berbagai persoalan. Baik itu isu pandemi covid-19, kesehatan, ekonomi, pangan, kedaulatan energi, dll. Belum ada solusi yang bisa benar-benar mengatasinya.

Karena itu, diperlukan inovasi teknologi atau sistem baru yang bisa menjawab tantangan yang ada, salah satunya melalui penelitian di perguruan tinggi.

Bangsa ini butuh hasil riset dari perguruan tinggi untuk bisa diaplikasikan. Siapa yang bisa menemukan metodologi yang berhasil, patut kita tawarkan pada pemerintah. Siapa yang punya teknologi tapi tidak pernah dipakai, sudah waktunya kita sorongkan kepada negara.

Kita patut menyayangkan jika sampai hari ini masih ada hasil penelitian yang belum dimanfaatkan karena tidak dilakukan hilirisasi ke industri atau karena terkendala urusan administratif saat mengurus perizinan. Kita berkeyakinan, pemerintah berkomitmen untuk mendukung setiap karya inovasi perguruan tinggi agar dapat dihilirisasi. Saat ini kita seringkali lebih disibukkan dengan perang pendapat.

Kita mau bikin pembangkit listrik dari nuklir tapi orang bilang nggak boleh nanti ini nanti itu. Semua dibilang tidak boleh akhirnya kita tidak melakukan apapun. Kita sering kali dilemahkan bukan dengan militer, tapi dengan ideologi yang akhirnya kita nggak punya apa-apa.

Bicara inovasi, maka bukan sekedar bicara kebaruan saja, tetapi juga unsur kebermanfaatan, memberikan solusi, berkesinambungan dan kompatibel dengan sistem di luar dirinya.

Mahasiswa dan peneliti telah banyak menorehkan prestasi atas inovasi yang diciptakan. Ini layak diparesiasi. Ada banyak kemampuan yang bisa diciptakan sehingga menjadi kekuatan yang besar.

Untuk menjadi kekuatan yang besar kita terus men-dorong adanya kerjasama yang baik antara siswa, dosen, periset, industri atapun para sponsor agar karya inovatif tersebut bisa dihilirisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline