Lihat ke Halaman Asli

Marjono Eswe

Tukang Ketik Biasa

Di Kaki Gunung Guntur

Diperbarui: 10 Juli 2020   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jejak-jejak cinta menindih gerumbul kampung pagi itu

udara pagi hangat bersolek bersama secawan kopi hitam kental

engkau sedikit sibuk menata bekal mengajar hari itu

engkau lainnya lebih mengurus diri tanpa abai pada sejumput harap di kamar pengap

aku melihat betapa langit molek riang bak punggung merapi terbiar

mas, tolong hantarkan tofan ke sekolah keburu terlambat nanti, pintamu

motor butut 100cc meliuk bercanda dalam dekapan sikecil lucu dan pinter

ceres, pengkolan dan sekolah menyapa selamat datang

kuturunkan kamu dari jok kumal berdebu karena cuma buku tiap hari terpaku

belum dua tiga menit berlalu, pria seumurku menghampiri

mas, kau ambil dan antar anakku dari mana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline