jejak-jejak cinta menindih gerumbul kampung pagi itu
udara pagi hangat bersolek bersama secawan kopi hitam kental
engkau sedikit sibuk menata bekal mengajar hari itu
engkau lainnya lebih mengurus diri tanpa abai pada sejumput harap di kamar pengap
aku melihat betapa langit molek riang bak punggung merapi terbiar
mas, tolong hantarkan tofan ke sekolah keburu terlambat nanti, pintamu
motor butut 100cc meliuk bercanda dalam dekapan sikecil lucu dan pinter
ceres, pengkolan dan sekolah menyapa selamat datang
kuturunkan kamu dari jok kumal berdebu karena cuma buku tiap hari terpaku
belum dua tiga menit berlalu, pria seumurku menghampiri
mas, kau ambil dan antar anakku dari mana