Lihat ke Halaman Asli

Mia NurArifah

Perempuan

Berdayakan Biji Kecipir, Mahasiswa KKN A1 Unnes Desa Candi Adakan Pelatihan Pengolahan Susu Biji Kecipir

Diperbarui: 10 April 2020   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Pengolahan Susu Biji Kecipir (dok. mahasiswa)

Kamis (20/2), Mahasiswa KKN Alternatif I Universitas Negeri Semarang yang berlokasi di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang mengadakan pelatihan pengolahan biji Kecipir. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Balai Desa Candi dan dihadiri oleh 23 Ibu-Ibu PKK Desa.

Pemanfaatan biji kecipir menjadi susu tersebut diawali oleh Nur Khofifah, mahasiswa program studi Gizi yang menjadi salah satu anggota Tim KKN Alternatif I UNNES di Desa Candi. Ide pengolahan biji kecipir tersebut berawal pada tahun 2019 dimana tadinya merupakan ide karya tulis ilmiah. 

Dari ide tersebut Nur Khofifah memenangkan Juara I pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diadakan oleh PEMA Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU).

Ovi, begitu ia biasanya kerap disapa, mengaku memilih biji kecipir karena tanaman kecipir merupakan salah satu tanaman yang mudah, murah, dan relatif cepat untuk dibudidayakan. Selain itu, biji kecipir memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada kedelai. 

Seperti diketahui, konsumsi susu pada masyarakat Indonesia masih rendah. Hal tersebut dibuktikan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter per kapita per tahun. 

Data tersebut dapat dikategorikan masih rendah dibandingkan Filipina, Thailand, dan Malaysia. Karena dasar itulah, Ovi memberdayakan biji kecipir menjadi susu untuk memberikan variasi susu di Indonesia dengan harapan konsumsi susu pada masyarakat dapat meningkat.

Proses pengolahan biji kecipir menjadi susu tersebut terbilang cukup mudah. Begitu pun dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan. Sebelum biji kecipir direbus hingga lunak, biji kecipir direndam selama 1 malam atau 24 jam. 

Biji kecipir yang telah lunak kemudian dimasak dengan dicampur gula dan pandan. Pandan digunakan untuk menghilangkan bau langu dari biji kecipir. Setelah itu, sari dari biji kecipirlah yang digunakan untuk membuat susu biji kecipir.

Ibu-ibu pun terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pengolahan susu biji kecipir, bahkan beberapa membantu melakukan proses demo masak dengan mahasiswa KKN. Sudarwanto, Kepala Desa Candi pun menyambut dengan baik inisiatif mahasiswa KKN. 

“Disini masyarakat banyak yang belum mengenal biji kecipir, harapannya susu biji kecipir ini dapat dikembangkan di desa candi.”, Ujar Kepala Desa Candi yang telah menjabat selama 2 periode tersebut.

Seusai pelatihan pengolahan susu biji kecipir, Mahasiswa KKN juga memberikan bibit biji kecipir kepada Ibu-Ibu PKK dengan harapan Ibu-Ibu dapat membudidayakan dan mengembangkan potensi biji kecipir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline