Lihat ke Halaman Asli

Lautan Kognitif dalam Problematika Kehidupan Dunia

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sesuai dengan judul yang tertera diatas, pmemang psikologi kognitif memiliki ruang lingkup yang luas terutama dalam hal memahami pola pikir manusia. Memahami psikologi kognitif dengan baik, berarti kita sudah berusaha memahami bagaimana cara berfikir kita. dSetelah kita memahami bagaimana cara berfikir kita aka kita juga dapat memahami cara berfikir orang lain.

Ruang lingkup psikologi kognitif cukup luas. Keluasan cakupan psikologi kognitif dapat tergambar dari pendapat-pendapat berikut ini:

1.Psikologi kognitif mempelajari antara lain persepsi, ingatan, perhatian, rekognisi pola, pemecahan masalah, psikologi bahasa dan perkembangan kognitif (Neisser, 1976)

2.Semua orang yang tertarik dengan persepsi, belajar, ingatan, bahasa, pembentukan konsep, pemecahan masalah atau berfikir menjuluki diri mereka sediri psikolog-psikolog kognitif (Eysenck, 1984)

3.Psikologi kognitif mempeljari dasar biologis kognisi, kesadaran, persepsi, memori, imajeri mental, bahasa, pemecahan masalah, kreativitas, pengambilan keputusan, penalaran, perkembangan kognitif sepanjang hidup, inteligensi manusia, inteligensi artifisial serta sejumlah aspek pikiran manusia (Sternberg, 1999)

Solso (2001) secara lebih terperinci memberi uraian mengenai dua belas bidang penelitian yang mempengaruhi teori-teori dan tehnik-tehnik psikologi kognitif, yakni:

a.Neurosains kognitif. Pakar psikologi kognitif dan pakar ilmu yang ebrkaitan dengan otak bekerjasama untuk mempelajari proses-proses elektrokimiawi yang terjadi didalam otak dan system syaraf yang dapat menerangkan proses-proses kognitif. Misalnya, dalam tugas diskusi diatas, ketika kita sedang memikirkan rute ke Malioboro, apa yang terjadi dalam otak kita? Perubahan kimiawi apa yang berlangsung dalam neuron kita? Itulah pertanyaan yang sering muncul ketika membahas tentang Neurosains kognitif ini.

b.Persepsi. Persepsi adalah cabang psikologi yang secara langsung berhubungan dengan pendeteksian dan penginterpretasian stimulus sensoris. Misalnya, ketika kita sedang mendengarkan pertanyaan mahasiswa baru tadi, gelombang suara ditangkap oleh telinga kita tersebut.

c.Rekognisi pola. Rekognisi pola menunjukkan bahwa stimulus lingkungan yang kita persepsi tidaklah berbentuk satu ekjadian sensoris tunggal, akan tetapi merupakan satu bagian dari sebuah pola yang lebih bermakna. Segala sesuatu yang didengar, dilihat, dibau, diraba, dan dikecap merupakan suatu pola stimulus sensoris yang kompleks. Rekognisi pola diartikan sebagai kemampuan manusia untuk mengabstrasikan dan mengintegrasikan unsur-unsur suatu stimulus menjadi satu skema yang terorganisir. Misalnya, ketika kita memberi informasi kepada mahasiswa baru emngenai tugu, maka objek tugu merupakan gambaran integrative dari sejumlah unsur: bangunan, berdiri tegak, berbentuk panjang, runcing diatas dan sebagainya.

d.Perhatian. Manusia adalah makhluk yang emmpunyai keinginan untuk mengumpulkan informasi. Namun demikian manusia juga selektif dalam memilih informasi mana yang perlu diperhatikan dan mana yang diabaikan. Perhatian merupakan pemusatan usaha mental kita pada peristiwa sensoris atau emntal. Misalnya, kita hanya berkosentrasi untuk mendengarkan pertanyaan mahasiswa baru tadi dan akan berkosentrasi untuk mendengarkan pertanyaan mahasiswa baru tadi dan akan mengabaikan omongan orang lain yang ada disekitar agar supaya kita mengerti pertanyaannya.

e.Kesadaran. Manusia mampu menyadari adanya stimulus dan peristiwa yang terjadi disekitarnya. Disamping itu seseorang juga mampu menyadari bahwa dirinya sedang berpikir, mengingat dan merasakan sensasi dalam tubuhnya.

f.Memori. Informasi yang telah dipersepsi akan disimpan dalam system memori dalam waktu yang singkat mauoun dalam waktu yang sama. Misalnya, kita masih ingat dimana letak gedung pertemuan universitas oleh karena informasi tersebut masih tersimpan di system memori jangka panjang.

g.Representasi pengetahuan. Representasi pengetahuan mempelajari bagaimana informasi akan disimbolisasikan dan dikombinasikan dengan hal-hal lain di dalam otak. Misalnya, mahasiswa lama tadi memberikan jawaban tentang adanya pintu lintasan kereta api. Dalam bentuk kode apakah pintu lintasan kereta api disimpan dalam otak seseorang? Apakah informasi itu disimpan dalam otak kita berupa bentuk tulisan atau dalam bentuk gambar?

h.Pembayangan/imajeri. Imajeri menunjukkan representasi mental seseorang terhadap benda dan peristiwa yang tidak berasa di depan orang tersebut. Seperti yang telah dikemukakan diatas, seorang maahasiswa mengatakan bahwa untuk bisa e=menjawab tentang rute yang ditempuh, dia membayangkannya.

i.Bahasa. Bahasa merupakan suatu system komunikasi yang memancarkan pikiran lewat suara atau symbol. Mengkomunikasikan pertanyaan dan jawaban antara dua orang mahasiswa dalam tugas diskusi diatas tentu saja harus menggunakan bahasa lisan.

j.Psikologi perkembangan. Bidang ini akan mempelajari bagaimana struktur kognitif berkembang sepanjang rentang kehidupan. Misalnya, kualitas jawaban mengenai rute perjalanan akan berbeda jika yang memberikan adalah anak usia 5 tahun dibandingkan dengan jawaban mahasiswa. Mahasiswa akan lebih mampu berpikir abstrak dan nalar daripada pikiran anak kecil.

k.Berpikir dan Pembentukan Konsep. Berpikir akan menggambarkan proses umum dalam mempertimbangkan suatu isu dalam pikiran sehingga terbentuk representasi mental yang baru. Sedangkan pembentukan konsep menunjukkan ketajaman menentukan sifat umum dari satu kelompok stimulus tertentu dan menemukan prinsip yang menghubungkan masing-masing sifat tersebut. Misalnya, ketika kita menuju Malioboro kita menggunakan kata viaduk untuk menyebut rel kereta api yang ebrada diatas jalan yang kita lalui, maka kita membentuk satu konsep.

l.Inteligensi manusia dan inteligensi artifisial. Inteligensi manusia menggambarkan kemmapuan manusia untuk memperoleh, mengambil kembali dan emnggunakan pengetahuan secara bermakna; kemampuan untuk memahami konsep konkrit dan abstrak; serta kemampuan untuk memahami hubungan antara benda-benda dan konsep-konsep. Sedangkan inteligensi artifisial merupakan kecerdasan yang diberikan kepada mesin atau computer yang hasil kerjanya menyamai hasil kerja kecerdasan manusia.

Ruang lingkup psikologi kognitif memang cukup luas. Misalnya dalam topic persepsi akan dijelaskan mengenai teori-teori persepsi secara mendetil. Ruang lignkup yang komperhensif dari psikologi kognitif menunjukkan betapa pentingnya psikologi kognitif dalam menerangkan perilaku pada umumnya. Emmang alangkah lebih komoperhensif lagi seandainya peranan emosi dalam kognisi manusia juga didiskusikan tersendiri (Ellis & Hunt, 1993)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline