Anda tentu sudah mengenal Kereta Rel Listrik (KRL) yang menghubungkan Jakarta dengan kota kota penyangga seperti Depok, Bekasi dll. Kalau anda perhatikan, dibagian atap kereta tersebut terdapat alat yang selalu menempel ke kawat listrik. Kawat listrik KRL tersebut terlihat sangat rapi mengikuti jalur rel. Lha kalau Bus Listrik yang bisa belok kekiri dan kekanan mendadak gimana kawat listriknya , apakah rapi juga seperti KRL ?. Jawabnya TIDAK.
Di Italia, Perancis, Switzerland, dan kota kota manapun di Eropa banyak sekali Bus Listrik (Trolleybus) dengan sungut yang menempel terus ke kawat listrik. Sebagian ada yang sudah tidak jalan lagi tapi yang masih beroperasi juga banyak. Umumnya di kota kota yang transportasi publiknya menggunakan Trolleybus kalau dilihat secara langsung terkesan amburadul. Banyak sekali kawat listrik yang centang perentang di tengah kota.
Di Russia, saya pernah kaget saat pertama kali melihat betapa kusutnya kabel listrik di kota St Petersburg dan Moscow. Baca : Kesasar Di Russia. Di Belanda juga sama saja dan pernah saya tulis juga dengan judul : Bus Kawat Di Arnhem Belanda.
- Di Ukraina saya juga menemukan kawat kusut di kota Kiev dan Lviv. Kalau Trolleybus diphoto memang tidak begitu terlihat simpang siurnya kawat listrik trolleybus karena pandangan akan tertuju ke latar belakang gedung gedung yang eksotis. Kenyataannya kalau kita datang dan melihat sendiri, kesan pertama ternyata 'Nggak Enak Dipandang'.
Kota terlihat amburadul saking banyaknya kawat yang melintang di jalan jalan utama sampai kampung yang dilalui bus kota. Kalau diphoto memang benar kawat listrik yang centang perentang tersebut tidak begitu terlihat.
Naik Trolleybus listrik memang terasa ada sensasi yang lain daripada yang lain. Meskipun mesinnya tidak bersuara terlalu kencang dan tidak berasap tapi sepanjang perjalanan terdengar suara gesekan antara kabel listrik dan 'sungut' diatas bus yang tidak enak di telinga, apalagi saat bus berbelok terdengar suara berdecit dari sungut diatas bus. Ada sambungan kabel listrik juga berbunyi.
Busnya juga pelan karena pak sopir harus tetap menjaga agar 'Sungut' diatas bus tetap menempel di kawat listrik. Bus tidak bisa jalan sesukanya salip kanan salip kiri karena apabila 'sungut' terlepas dari kabel listrik maka bus langsung mogok.
Kalau mogok lebih lucu lagi, ternyata pak sopir punya tongkat panjang untuk menyangkutkan kembali 'sungut' yang terlepas dari kabel listrik. Setiap bus ada tangga dibelakang untuk membantu pak sopir naik ke atap dan nyogrok nyogrok 'sungut' agar kembali tersambung dengan kawat listrik.
- Di Ukraine ini naik bus masuknya lewat pintu belakang, Bayarnya langsung ke sopir didepan. Saya sempat kaget dengan cara bayarnya saat pertama kali coba coba naik trolleybus di Kiev. Karena penumpang penuh sesak pada berdiri semua, saya berempat kebagian berdiri di belakang. Saya perhatikan penumpang mulai estafet menyerahkan duit ke penumpang yang lain. Sayapun ikut ikutan, tapi karena nggak tahu berapa tarifnya maka saya beri duit dengan nilai cukup besar untuk berempat.
Sebenarnya sudah ikhlas duit bakalan hilang ditengah jalan saat estafet dari penumpang satu ke penumpang lain yang penuh sesak. Eh ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi. Uang kembalian juga diantar ke belakang dengan cara estafet. Hari berikutnya saya sudah lancar menerima uang dari penumpang belakang untuk diestafetkan ke penumpang lain yang lebih depan.
Baca Juga :
- Pedagang Kaki Lima Ukraina
- Stasiun Metro Terdalam Di Dunia Ada Di Kiev
- Baju Koko, Abaya Dan Jilbab Bordir Ukraina
- Patung Leopold Von Masoch Lviv
- Pasar Emak Emak Vernissage Market Lviv
- Nyekar Ke Kuburan Lychakiv, Lviv Ukraina
- Mobil Indonesia Mudik Lebaran Ke Ukraina
- Visa Mabuk Zhuliany Airport Kiev Ukraina
- Cebong Dan Kampret Di Kiev Car Free Day
- Pembajak Dari Lviv Ukraina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H