Barangkali anda pernah mendengar dari teman, tetangga atau saudara yang memuja muji kota di Eropa bersih bersih, tidak ada gelandangan/tunawisma, tidak ada gubuk kumuh/reot yang berdiri di bantaran sungai atau dikolong jembatan.
Ya, memang benar, di Eropa tidak memungkinkan gelandangan/tunawisma bisa bertahan hidup dirumah gubuk kardus apa adanya seperti di Indonesia.
Iklim yang membuat tunawisma Eropa berbeda dengan di Indonesia. Tunawisma di Indonesia paling cuma batuk pilek kalau kehujanan, tetapi tunawisma Eropa bisa mati beku kalau kelamaan di kolong jembatan atau rumah kardus saat musim dingin.
Kolong jembatan di Eropa juga memiliki design yang berbeda dengan jembatan di Indonesia. Tidak ada sama sekali tempat yang bisa digunakan untuk berpijak apalagi digunakan untuk meletakkan tubuh barang sejenak.
Perhatikan gambar gambar kolong jembatan pada foto di atas. Jembatan di Indonesia biasanya jauh lebih lebar dibanding dengan sungai yang mengalir dibawahnya. Sehingga ada ruang dibawah jembatan yang bisa dipakai untuk membuat rumah gubuk kardus.
Nah, karena tidak mungkin bikin gubuk kardus, maka kota kota di Eropa kelihatan bersih, Tidak terlihat ada gelandangan, tunawisma dan gubuk gubuk kardus kumuh. Apalagi, cara berpakaian tunawisma umumnya tidak berbeda dengan siapapun, yaitu berjaket tebal, memakai topi penghangat kepala dan sering pula memakai jas tebal.
Dan ingat, kelembaban udara di Eropa itu tidak setinggi di Indonesia sehingga semua orang tidak berkeringat. Pakaianpun tidak terlihat kumel meskipun tidak pernah dicuci berhari hari,
Sebenarnya ada tidak gelandangan dan tunawisma? Jawabnya banyak, saya perhatikan ada yang keluar masuk gorong gorong drainage kota melalui tutup manhole di trotoar atau jalanan. Ada juga yang sekitar jam 10 pagi terlihat keluar dari stasiun, mungkin tidur di gorong-gorong dekat stasiun atau di gerbong gerbong kereta api.
Yang paling sering saya saksikan adalah di sekitaran stasiun kereta api. Di kota Edinburgh, UK, tidak jauh dari stasiun Waverlay ada Queen Street yang selalu ramai pejalan kaki. Semacam Malioboronya kota Edinburgh. Di sepanjang jalan ini isinya berjajar jajar tunawisma semua. Stasiun Amsterdam Central juga sama saja.
Baca Juga :
- Tunjangan Sosial Inggris, Kenapa Artis Kawin Cerai
- Social Dienst, Nganggur Dibayar Di Belanda
- Kere Jerman
- Susahnya Orang Susah Eropa
- Susah Cari Kerja Mending Ke Indonesia Dapat Artis
- Copet Pasar Camden London, UK
- Preman Church Street, Tanah Abangnya London
- Pengemis Dan Pengamen Di Rusia
- Tukang Becak Dan Pengemis Di Belanda
- Dari Eropa Ke Indonesia Bersama Gembel
- Sepedaku Dicolong Maling Bule
- Wisata Kolong Jembatan Belanda